Pangururan-Akhirnya! Rabu (24/4) pagi, di Lapangan Museum dan Pusat Studi Batak, Komplek Gereja Katolik Inkulturatif Pangururan, Gebyar Budaya resmi dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan (Sesditjenbud) Kemdikbud, Sri Hartini. Sedianya kegiatan Gebyar Budaya ini akan dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kemdikbud, Hilmar Farid, akan tetapi karena ada tugas penting yang tidak dapat beliau tinggalkan, maka beliau diwakili oleh Sesditjenbud.

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh), Irini Dewi Wanti, selaku panitia pelaksana kegiatan Gebyar Budaya tahun 2019 menyampaikan bahwa Gebyar Budaya yang mengusung tema Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia, bertujuan untuk mengoptimalkan upaya konsolidasi dan pelibatan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Samosir, serta organisasi, lembaga, serta institusi di masyarakat yang bergerak dalam bidang budaya agar semakin peduli terhadap kebudayaan di Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan oleh UU No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Foto bersama setelah pembukaan Gebyar Budaya 2019.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Sri Hartini (keempat dari kiri), Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon (keempat dari kanan), dan Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti (ketiga dari kanan), berfoto bersama seusai pembukaan Gebyar Buday 2019 dengan tema Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia.

Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon, menyampaikan kegembiraan beliau beserta masyarakat di Kabupaten Samosir karena telah dipercaya sebagai tuan rumah terselenggaranya kegiatan bersama ke-11 unit Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) ini. Mengingat para peserta yang berasal dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Hal ini selaras dengan potensi yang ada di Kabupaten Samosir dan selama ini terus dikembangkan dan dipromosikan oleh pemerintah daerah, yakni potensi wisata dan budaya yang ada di Kabupaten Samosir. Melalui kegiatan ini tentu akan lebih banyak khalayak ramai yang mengetahui potensi tersebut dan ini menjadi ajang untuk mempromosikan potensi-potensi tersebut.

Sri Hartini, dalam sambutannya, sebelum membuka Gebyar Budaya 2019, menyampaikan harapan beliau agar kegiatan bersama ke-11 BPNB yang dilaksanakan setiap tahun ini, dapat terus dilanjutkan serta terus dikembangkan, mengingat kegiatan seperti ini mempunyai manfaat besar, tidak saja bagi pemajuan kebudayaan sebagaimana amanat UU No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, akan tetapi juga dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat, karena keterlibatan masyarakat didalamnya.

Sehari sebelum pembukaan kegiatan Gebyar Kebudayaan 2019, pada Selasa (23/4) rangkaian kegiatan ini telah didawali dengan kegiatan Seminar Nasional Hasil Penelitian BPNB se-Indonesia di Aula Sitio Tio Resort, Pangururan. Kegiatan seminar ini adalah merupakan kegiatan inti dari rangkaian kegiatan besar ini. Sebagaimana diketahui bahwa awalnya kegiatan tahunan BPNB se-Indonesia ini merupakan wadah berkumpul dan bertukar informasi para peneliti pada 11 unit BPNB yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, seiring perjalanan waktu kegiatan ini ditingkatkan dan dikembangkan agar memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.

Artikel: Miftah Nasution

Foto: Syawal