Banda Aceh-Rabu, 19 Oktober 2016 yang lalu, bertempat di Aula Rumoh PMI Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh telah sukses menggelar Sarasehan Revitalisasi Seni Yang Hampir Punah di Provinsi Aceh. Kegiatan ini merupakan program berkelanjutan dari Direktorat Kesenian sepanjang tahun 2016, diawali dengan rapat koordinasi antara Direktorat Kesenian, BPNB Aceh, akademisi, seniman, praktisi, dan komunitas seni di Aceh pada bulan Maret 2016 yang lalu bertempat di ruang rapat BPNB Aceh.
Dari rapat koordinasi tersebut telah disepakati bersama bahwa tahun ini di Aceh akan diadakan revitalisasi empat kesenian yang hampir punah. Adapun keempat kesenian tersebut adalah Tari Sining, Landoq Sampot, Tari Laweuet, dan Rapa’i Geurimpheng.
Program revitalisasi ini telah dan akan melalui beberapa tahapan yakni, survey dan rapat koordinasi; kajian dan penulisan; pelatihan/training of trainer; sarasehan yang telah terlaksana pada tanggal 19 Oktober 2016 yang lalu; monitoring (sedang berjalan); dan pagelaran pada pertengahan bulan November 2016 bertempat di Taman Budaya Kota Banda Aceh.
Pada acara sarasehan tersebut telah digelar serangkaian panel yang menampilkan orang-orang yang berkompetan pada masing-masing empat kesenian tersebut. Juga memaparkan empat buah penelitian terkait empat kesenian tersebut oleh empat orang peneliti yang terdiri dari dua orang peneliti dari BPNB Aceh dan dua orang peneliti mitra BPNB Aceh.