PAGELARAN SENI MULTIETNIK ACEH-SUMUT

0
1701

Medan-Bertempat di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, BPNB Aceh bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, beserta Komunitas Jede sukses mengadakan acara pagelaran kesenian multietnik yang terdapat di Aceh dan Sumatera Utara. Acara yang digelar pada Rabu, 05 Oktober 2016, sejak pukul 14.00 WIB s/d pukul 18.00 WIB ini disaksikan oleh ratusan para hadirin yang sangat antusias dari sejak digelarnya rangkaian pagelaran hingga selesai.

Sesi pembukaan pagelaran saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seribuan lebih hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan semangat hingga menggaung ke luar Gelanggang Mahasiswa tempat pagelaran.
Sesi pembukaan pagelaran saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Ratusan hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan semangat hingga menggaung ke luar Gelanggang Mahasiswa tempat pagelaran.

Gelaran seni multietnik ini dibuka dengan sambutan dari Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M. Hum., walau Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud yang pada awalnya dijadwalkan hadir namun tidak dapat menghadiri acara pagelaran dan tanpa ada utusan perwakilan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, tetap berjalan sebagaimana diharapkan oleh panitia walau rangkaian acara pagelaran tidak terlalu formal. Bahkan panitia terkejut pada saat hari pelaksanaan yang diawal hanya disiapkan untuk dihadiri oleh 500 orang hadirin, namun ternyata dihadiri lebih dari 800 orang hadirin beserta undangan. Kesiapan panitia tidak menghalangi suksesnya Pagelaran Seni Multietnik ini walau penonton membludak. Dua jempol buat panitia.

Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M. Hum., pada saat memberikan sambutan dalam balutan yang jauh dari formalitas.
Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M. Hum., pada saat memberikan sambutan dalam balutan yang jauh dari formalitas.

Selama pagelaran berlangsung belasan kesenian dari Aceh dan Sumatera Utara yang berasal dari berbagai macam etnik dipentaskan, mulai dari seni tari, seni musik, hingga seni peran yang dapat menyita ratusan pasang mata para hadirin. Sesekali terdengar sorak dan tepuk tangan dari hadirin yang menggaung memenuhi Gelanggang Mahasiswa hingga terdengar keluar gedung, terutama pada saat dipentaskannya tari Saman dari Gayo, riuh sorak dan tepuk tangan hadirin memekakkan telinga. Tari Saman memang selalu menghipnotis para pemirsanya, maka pantaslah ia tercatat sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia di UNESSCO.