Banda Aceh-Sabtu (27/7) Festival Permainan Tradisional Anak 2019 (FPTA 2019) secara resmi telah digelar. Tepat pada pukul 09.00 WIB, kegiatan yang digelar di Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh ini secara resmi dibuka oleh Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman,S.E., Ak., M.M. Dentuman keras yang berasal dari bude trieng (meriam bambu) yang disulut oleh beliau, bersamaan dengan pelepasan ratusan balon ke udara oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh), Irini Dewi Wanti, SS., M.SP., beserta para siswa/i peserta menandakan kegiatan FPTA 2019 telah dimulai.
Sebelumnya, saat menyampaikan laporan kegiatan, Kepala BPNB Aceh menyampaikan bahwa kegiatan festival ini merupakan gelaran ke-10 sejak pertama kali digelar pada tahun 2009 yang lalu. Setiap tahun, penyelenggaraan kegiatan FPTA semakin besar dan meriah, FPTA juga telah masuk kedalam 100 Calendar of Event Aceh 2019. Ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi BPNB Aceh selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Inovasi terus dilakukan setiap tahun agar kegiatan ini semakin sempurna dan bisa menjadi inspirasi bagi instansi dan pemerintah daerah yang lain, bahwa kegiatan pelestarian itu bisa dikemas dengan baik, menarik, penuh dengan kegembiraan, sehingga anak-anak kita (selaku objek dari kegiatan FPTA) tetap bisa memainkan sekaligus melestarikan permainan yang dulunya dimainkan oleh ayah dan bundanya. Ini juga bisa menjadi sebuah alternatif untuk menjauhkan anak-anak dari ketergantungan gawai. Karena merakalah masa depan bangsa kita, keberlangsungan ke-Indonesia-an itu ada di tangan mereka.
Beliau juga menyampaikan, bahwa pada tingkat Nasional, permainan tradisional ini juga akan diperlombakan pada perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 (PKN 2019) yang akan digelar pada bulan Oktober 2019 nanti. Tidak menutup kemungkinan, kedepan gelaran FPTA ini akan terkoneksi hingga ke tingkat Nasional melalui gelaran FPTA Nasional sebagaimana dengan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar mulai dari tingkat daerah hingga Nasional, bahkan regional dan internasional.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Banda Aceh berbangga hati, karena dalam tiga tahun berturut-turut beliau hadir pada even ini dan yang membuka langsung kegiatan FPTA, menyampaikan bahwa gelaran FPTA dari tahun-ketahun semakin besar serta pengelolaannya yang profesional sehingga kegiatan ini semakin menarik. Harapan beliau agar tahun depan kegiatan ini dimulai dari tingkat kecamatan, sampai pada gelaran FPTA yang dilaksanakan oleh BPNB Aceh. Apa yang beliau sampaikan ini sangat tepat, karena disampaikan di hadapan sembilan orang Camat dari sembilan kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh.
Gelaran FPTA kali ini memang berbeda dengan gelaran FPTA sebelum-sebelumnya, jika pada tahun-tahun yang lalu para siswa/i bertanding mewakili gugus sekolah, kali ini para siswa/i peserta FPTA bertanding dengan membawa nama kecamatan masing-masing.
Adapun cabang permainan tradisional yang dipertandingkan adalah tarek situek massal, geunteut (engrang), ingke (engklek), galah (hadang), tarek talo (tarik tambang) dan catoe rimueng (catur Aceh) untuk kelas putra dan putri, serta workshop geulayang (layangan), gaseng (gasing), dan seurembang (keong). Diikuti oleh 540 siswa/i usia sekolah dasar memperrebutkan total hadiah 44 juta rupiah.
Selamat bertanding adik-adik! Mari bergembira! Mari bermain! Lestarilah permainan tradisional!
Miftah Nasution