4 DESAINER MUDA TAMPIL MEMPESONA DI ULOS EXTRAVAGANZA BPNB ACEH

0
1832

Pasca ditetapkannya Ulos sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, tanggal 17 Oktober ditetapkan menjadi Hari Ulos. Memasuki tahun ke-6 ini perayaannya menghadapi kendala akibat masih belum berakhirnya bencana Pandemi Covid-19. Namun demikian, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh mengambil langkah kreatif untuk tetap merayakannya dengan menghadirkan kegiatan ULOS EXTRAVAGANZA, sebuah kegiatan virtual yang mengangkat beberapa hal terkait Ulos yang ditayangkan selama 1 jam di kanal Youtube BPNB Aceh pada hari Kamis, 17/10/2020 pukul 16.00 WIB.

BPNB Aceh menggandeng 4 putra daerah yang berpengalaman dalam hal merancang busana dan konsisten memanfaatkan tenun tradisonal Ulos dalam karyanya. Mereka adalah Anastasya Simanjuntak, Tri Meyani Malau dan Perri Sagala. Masing-masing menyiapkan 5 stel busana dengan pilihan jenis ulos berbeda. Sebagai kurator, yang menyatukan keberagaman ide desain, Majungjung Hutabarat yang dikenal sebagai desainer populer yang sudah menjajal dunia fashion dan membawa Ulos hingga ke kancah internasional, membagi pengetahuan dan pengalamannya untuk sukses menghadirkan sebanyak 23 busana dalam tema Modis dan Etnik.

Di antara jenis ulos yang dikreasikan kali ini yaitu: (1) Ulos Sadum Batak Toba, yang biasa dipakai untuk upacara adat perkawinan dan kematian serta cenderung dipakai oleh kaum perempuan saja, oleh desainer dikreasikan menjadi lebih casual namun modis sehingga dapat dipakai sehari-hari oleh kaum muda sekalipun. (2) Ulos Ragihuting dimodifikasi dengan warna-warni pelangi, ternyata sangat cocok untuk dijadikan pilihan busana keren untuk segmen usia remaja dan mereka yang berjiwa muda. (3) Ulos Sibolang berwarna gelap dan bernuansa penuh misteri yang juga biasa digunakan sebagai kelengkapan adat, di tangan para desainer berbakat ini justru dapat disulap menjadi gaun malam yang mempesona dengan penambahan detil bordir. (4) Yang tidak kalah menariknya yaitu karya desain berjudul Tolu yang berarti tiga, mengangkat dasar falsafah orang Batak (Somba marhulahula, Elek marboru, Manat mardongan Tubu) yang diwakilkan dengan tiga jenis Ulos yaitu Ulos Pinucaan, Ulos mangiring, dan Ulos sedum. Di tangan hangat desainernya, ulos yang didominasi tiga warna (hitam, merah dan putih) itu bertransformasi menjadi pakaian yang dapat digunakan dalam acara santai, pakaian kerja , dan gaun pesta.

Jangan lewatkan pesona Ulos dalam tayangan Ulos Extravaganza, jadilah saksi bahwa para partonun masih bertahan, Ulos dilestarikan lewat tradisi, dimanfaatkan dengan cara terbaik, dan Ulos siap melangkah menuju UNESCO untuk ditetapkan sebagai World Intangible Cultural Heritage.

Artikel: Kodrat Adami

Foto: BPNB Aceh