Cerita Bung Karno dengan Fort Marlborough terkenal dengan introgasi Bung Karno. Tulisan Cindy Adams dalam Buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonensia membantah peristiwa ini. Tulisan yang memuat dialog antara Bung Karno dengan Residen Belanda waktu itu Cornelis Eduard Maier:

.”pada bulan Mei 1949 Hitler menyerbu Negeri Belanda, pemerintah kolonial segera memanggilku ke kantor mereka di Fort Marlborough, sebuah benteng dari batu dan besi berhadapan dengan sebuah tebing yang curam. Wajah-wajah mereka kelihatan murung.”

“…Insinyur Sukarno mereka berkata Kami ingin memperingati peristiwa yang tidak menyenangkan ini. Sebagai satu-satunya seniman di Bengkulu, Anda ditunjuk untuk membuat sebuah tugu peringatan..”

“…Maksud Anda, setelah menghukumku karena aku menghendaki kemerdekaan untuk rakyatku, tiba-tiba sekarang Anda meminta kepadaku, tahanan Anda, untuk membuat sebuah tugu karena bangsa lain merebut kemerdekaan negeri Anda?..”

“…Meski aku ingin memuaskan selera seniku, apa yang kulakukan hanyalah menumpukan tiga buah batu, yang satu diatas yang lain. Dan itulah semua yang kukerjakan. Sebetulnya mereka ketakutan. Tetapi aku justru tidak punya perasaan seperti itu dalam menciptakan seuatu yang indah bagi mereka…”