Siaran Pers Pekan Kebudayaan Nasional 2021
Latar Belakang
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 merupakan perhelatan kebudayaan terbesar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai amanat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 untuk menciptakan “ruang interaksi inklusif untuk pemajuan kebudayaan.” Amanat ini diwujudkan dalam PKN 2019 dan 2020 yang mengangkat tema “Ruang Bersama Indonesia Bahagia.” Pada tahun penyelenggaraan ketiga ini, PKN digagas dengan tema yang menjawab tantangan kehidupan masa kini, khususnya di bidang pemenuhan kebutuhan hidup dasar: sandang, pangan, papan. Dengan memanfaatkan kekayaan potensi budaya setempat, dapat diperoleh solusi yang lebih berkelanjutan bagi masalah-masalah dunia hari ini. Untuk itu, PKN 2021 mengangkat tema “Cerlang Nusantara, Pandu Masa Depan.”
Modal utama pembangunan masa depan adalah Cerlang Nusantara, yakni segenap kearifan lokal yang terkandung dalam aneka ragam warisan budaya. Di atas keanekaragaman hayati Nusantara tumbuhlah keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. Interaksi aneka suku bangsa Nusantara secara lintas-generasi dengan alam sekitar dan suku bangsa lain telah memperkaya keseluruhan ekspresi budaya nasional kita. Keseluruhan khazanah tradisi hari ini adalah buah dari adaptasi, inovasi dan hibridisasi yang membuat kita sebagai bangsa semakin berketahanan dalam menghadapi aneka tantangan hidup.
Sudah waktunya Cerlang Nusantara itu menjadi pandu kita bersama menuju masa depan pasca-pandemi. Kearifan lokal dari segenap warisan budaya kita akan menjadi terang yang membimbing jalannya bangsa Indonesia mencipta kewajaran baru yang tidak sekadar mengulang kewajaran lama. Dengan itu, keanekaragaman budaya menjadi sarana untuk memecahkan aneka persoalan bangsa, memberikan jaminan keselamatan hidup bagi segenap warga bangsa. Keselamatan ini harus terwujud dalam segi-segi kehidupan yang paling mendasar: sandang, pangan, papan.
Kerangka Kuratorial PKN 2021
Budaya kita memiliki khazanah busana berkelanjutan yang terkandung dalam berbagai praktik tenun tradisional di berbagai daerah. Penggunaan serat dan pewarna alam yang tanpa limbah telah lama dipraktikkan oleh masyarakat adat Nusantara. Dalam hal pangan, kita juga memiliki model pengolahan pangan tradisional yang keseimbangan nutrisi, kelestarian alam, dan diversitas bahan pangan di luar beras, gandum, jagung, dan kentang. Pengelolaan lahan yang memperhatikan keseimbangan ekosistem dan penggunaan bahan pangan alternatif seperti sorgum dan sagu telah menjadi bagian dari praktik masyarakat Nusantara sejak ribuan tahun lampau. Begitu pun dalam konteks aristektur. Khazanah papan vernakular kita sangat menekankan kekhasan geografi lokal dan sifat publik dari pemukiman. Lewat pola hunian Nusantara yang komunal, terkandung teknologi sosial yang berharga: pencarian solusi bersama atas masalah yang dihadapi individu warga.
PKN 2021 hadir untuk menghimpun upaya bersama menggali kearifan lokal sebagai solusi untuk tantangan dunia masa kini. Sebagai platform bersama, PKN menghimpun aneka inisiatif dari bawah untuk mengubah tatanan Normal Lama yang tidak berkelanjutan dan menggantikannya dengan tatanan hidup baru yang bertopang pada Cerlang Nusantara. PKN 2021 adalah sebuah festival-dengan-misi: menjadikan kebudayaan sebagai pandu menuju Normal Baru. Kebudayaan Nusantara telah dihasilkan lewat praktik sosial selama ribuan tahun dan terbukti membuat kita bertahan hingga hari ini. Ke sana kita perlu menengok untuk mencari jalan keluar dari dilema hari ini.
Melalui PKN 2021 kita akan menoleh pada praktik sosial sehari-hari yang terbukti secara turun-temurun menghasilkan tata hidup berkelanjutan. Aneka lokakarya, simposium, konferensi, kompetisi, dan pergelaran dihadirkan untuk menyajikan visi masa depan alternatif sebagai pengalaman langsung kepada kita semua.
Kuratorial dari PKN 2021 ini dikerjakan secara gotong royong oleh tiga kurator yang masing-masing sudah lama berkecimpung di dalam isu sandang, pangan, papan yakni Samuel Wattimena, Helianti Hilman, dan Yori Antar.
Bentuk Kegiatan
PKN 2021 adalah perhelatan kebudayaan yang diselenggarakan dengan campuran daring dan luring, merentang sejak Juli 2021 dan memuncak pada tanggal 19-26 November 2021. Terdapat 17 kompetisi budaya, 23 lokakarya, 11 sesi simposium, 60 pergelaran, pameran dan tidak kurang dari 20 sesi konferensi. Selain itu, terdapat lebih dari 70 pemerintah daerah yang berpartisipasi aktif menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Daerah yang merupakan rangkaian kegiatan pendahuluan menuju PKN 2021. Tidak kurang dari 3.000 pelaku budaya ambil bagian secara aktif di dalam rangkaian kegiatan pendahuluan maupun pada puncak PKN pada 19 – 26 November 2021. Beberapa musisi papan atas seperti Slank, Andien, Dere, Diskoria, Shine of Black, Godbless, Viky Sianipar, dan Voice of Baceprot terlibat di dalam kegiatan ini. Para sutradara seperti Hanung Bramantyo, Riri Riza dan beberapa nama lain pun tidak ketinggalan.
PKN 2021 hadir untuk mengawali perubahan gaya hidup: putar haluan dari segala cara hidup lama yang tidak berkelanjutan, temukan arus kebudayaan dari bawah yang akan melontarkan kita ke masa depan, maju ke cara hidup baru yang berkelanjutan.