Salam Tanjak dan Wajib Berbahasa Melayu

0
1935
Istana Siak

Siak selalu menjadi kiblat kebudayaan di Riau. Pemda Siak mewajibkan pemakaian slogan baru yakni salam tanjak dan wajib memakai Bahasa Melayu.
Salam tanjak dimaksudkan bukan untuk berlagak tetapi untuk membudayakan tanjak. Intinya, kalau ada yang sebut salam tanjak, dijawab, salam tanjak. Tanjak adalah ikat kepala laki-laki yang bentuknya khas. Aturan salam tanjak dan berbahasa Melayu sesuai dengan Surat Edaran Bupati Siak tertangal 6 Februari 2017 dan dalam Perda No. 1/2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Kebudayaan Melayu di Kabupaten Siak dan Perda No. 14/2015 tentang Berbahasa dan Berpakaian Melayu.

Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Siak, agar dapat menggunakan tanjak pada hari Kamis dan Jumat. Selain melengkapi khasanah berpakaian Melayu pada hari Jumat, terapkan juga berbahasa Melayu dalam interaksi komunikasi.

Wakil Bupati Siak, Alfedri menyebutkan, setiap Jumat sudah memakai pakaian Melayu, dan penggunan bahasa Melayu dapat diterapkan juga, baik dalam setiap dialog interaksi dan komunikasi, pidato, serta arahan-arahan, serba Melayu ini bagian untuk lebih melestarikan dan membudayakan di tengah masyarakat. Kemudian juga disebutnya, penggunaan tanjak pada hari jumat juga diberlakukan untuk jajaran pendidikan, yakni guru dan peserta didik.

Dia mengatakan gerakan bertanjak adalah salah satu cara untuk mempopulerkan kembali kebudayaan Melayu pada masyarakat itu sendiri ataupun luar. Tanjak dianggap sebagai kewibawaan di kalangan masyarakat Melayu, yang digunakan untuk penutup kepala. Pada zaman dahulu, semakin tinggi dan kompleks bentuknya menunjukkan status sosial si pemakainya.

Saat ini perajin tanjak sudah mulai memproduksi ikat kepala tersebut dan bisa didapatkan di Pasar Seni Siak. Beberapa minggu terakhir, keuntungan dan jumlah permintaan sudah mulai meningkat. Nantinya tanjak Siak akan diperkenalkan kepada setiap pengunjung yang datang ke istana Siak. Dengan begitu, wisatawan yang datang di luar Riau akan mengenal salah satu ciri khas kebudayaan Melayu. **