Pulut Kuning pada Kenduri Marohom Bukit Batu

0
5
Pulut kuning dan telur
Pulut kuning dan telur

Setiap tanggal 27 Rajab orang Bintan mempunyai tradisi Ziarah Marohom Bukit Batu yang terletak di Kampung Bukit Batu, Desa Bintan Buyu, Kecamatan Teluk Bintan. 27 Rajab bertepatan dengan peringatan hari Isra Mikraj, yaitu peristiwa Nabi Muhammad Saw menerima perintah Allah Swt untuk menjalankan salat lima waktu.

Para peserta ziarah datang dari berbagai kampung di sekitar Bintan Buyu. Tidak tertutup kemungkinan dari berbagai kampung di Bintan dan Tanjungpinang, ataupun daerah lainnya. Biasanya, para pengunjung tersebut mempunyai ikatan emosional-kultural, ataupun berasal dari daerah tersebut. Kesempatan tersebut menjadi sarana anjangsana dengan sanak-saudara, yang mungkin telah lama tidak jumpa.

Kekhasan dalam tradisi tersebut adalah para peserta ziarah membawa pulut kuning dan bunga telur, yaitu telur yang ditusukkan pada batang lidi yang diberi hiasan bunga-bunga dari kertas. Para peziarah biasanya datang bersama anggota keluarga lainnya; suami-istri, anak, menantu, bahkan cucu. Dengan kata lain, bila tidak ada uzur dirinya tidak akan datang secara sendirian.

Makna Pulut Kuning

Setelah usai pembacaan doa, para peziarah akan mengambil pulut kuning dan bunga telur yang diwadahi baskom atau nampan dari tengah area kompleks pemakaman Bukit Batu itu. Mereka menggeser pulut kuning dan bunga telur itu ke tempat duduk mereka dan menyantap bersama keluarga. Tidak jarang supaya lebih nikmat menyantap pulut kuning, para peziarah membawa lauk-pauk lainnya.

Pulut kuning dan bunga telur dalam tradisi tersebut bukan sekadar makanan, melainkan benda yang mempunyai makna simbolik dalam ranah kebudayaan. Pulut yang mempunyai karakter lengket merujuk pada makna keterikatan, kekeluargaan, integrasi sosial, atau kebersamaan. Pulut menjadi simbol yang merekatkan hubungan sosial. Makanya, tidak jarang para peziarah datang dari berbagai kampung dalam kegiatan tersebut supaya dapat berjumpa dengan sanak saudara lainnya.

Warna kuning pada pulut itu biasanya dihasilkan dari kunyit mempunyai makna kebahagiaan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Kuning selama ini identik dengan warna emas, yaitu kekayaan. Sedangkan telur melambangkan pada kehidupan yang baru. Usai kegiatan tersebut diharapkan, setelah beranjangsana dengan sanak saudara dan mendoakan kepada leluhur mereka, kehidupan mereka akan menjadi lebih baik lagi. ** (Jauhar Mubarok)