Kabupaten Lingga sebagai daerah bekas pusat kesultanan Melayu yang sempat bertahan 2 abad, memiliki potensi sejarah cukup menjanjikan untuk dikembangkan para investor. Situs-situs budaya mulai dari puing-puing bangunan istana hingga makam para pembasar kerajaan, cukup terjaga dan terawat sampai saat ini.
Keeksotisan alam yang asri dan potensi wisata bahari yang masih sangat alami, serta ditunjang kearifan lokal warisan leluhur yang masih dapat dijumpai dalam keseharian masyarakatnya, sangat menunjang masadepan investasi di sektor ini.
Penyuluh Budaya Kemdikbud di Lingga, M Hasbi menyebutkan, Lingga cukup kaya dengan potensi sejarah dan budayanya.
Hanya saja, kekayaan tersebut sejauh ini belum tergarap maksimal. Hal itu disebabkan permasalahan akses transportasi yang akhirnya menghambat daya beli wisatawan terhadap pemasaran produk budaya tersebut.
“Masalah paling mendasar yaitu ketersediaan akses transportasi bagi wisatawan,” kata alumnus Institute Seni Indonesia (ISI) Yogjakarta itu.
Kata Hasbi, kendala itu perlahan telah dipecahkan pemerintah daerah, dengan menghidupkan akses transportasi laut lebih singkat melalui pelabuhan Sungai Tenam Lingga, dan akses udaranya melalui bandar udara Dabosingkep Lingga.
Dengan keberadaan akses tersebut, Lingga diyakini akan cepat menjadi daerah maju, dengan sektor pariwisata budaya dan sejarah paling diminati di Kepri.
Pengembangan sektor budaya tersebut juga mendapat suport dari pemerintah, baik daerah maupun provinsi. Badan Penanaman Modal dan PTSP Privinsi Kepri juga menyebutkan bahwa situs-situs budaya di Lingga berpotensi besar sebagai tujuan pariwisata sejarah paling diminati bersamaan dengan pariwisata baharinya.
Kekayaan budaya kabupaten ini, memberikan banyak peluang usaha kepada para investor untuk mengembangkannya.
Selain itu, lajut Hasbi, pemerintah Kabupaten Lingga juga tengah membuka peluang selebar-lebarnya bagi investasi masuk ke daerah itu. Peraturan tentang perizinan dan kepastian hukum bagi para investor juga menjadi perhatian daerah.
Untuk diketahui, beberapa usaha dalam lingkup sektor budaya dan sejarah di Lingga saat ini masih sangat minim. Ini memberikan jaminan resiko persaingan usaha yang relatif kecil. Beberapa contohnya, usaha perjalanan wisata di Lingga dan tempat wisata kuliner, sangat minim di Lingga. **