Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan akan menggelar Lomba Festival Jong Race Utara di Pantai Keter, Kelurahan Tembeling Tanjung, Kecamatan Teluk Bintan, pada 14 – 16 Februari mendatang. Permainan tradisional rakyat khas Melayu tersebut, menjadi agenda rutin setiap tahunnya.
Permainan jong berasal dari sebuah kegiatan ritual orang-orang dari etnis Tionghoa yang sering memberikan sesaji ke tengah lautan.
Dalam sesaji tersebut terdapat sebuah kue bernama Jong Kong. Sesaji tersebut dibawa dengan sebuah perahu kecil hingga hanyut tak terlihat lagi.
Perahu mini tanpa awak kapal, dengan panjang 1,5 meter dan layar mencapai 2 meter tersebut justru menarik perhatian orang Melayu Bintan yang melihatnya. Kemudian oleh orang Melayu perahu, hal tersebut dijadikan sebagai permainan yang menyenangkan.
Nama permainannya diambil dari ritual Jong Kong yang dilakukan oleh etnis Tionghoa tersebut sehingga menjadi ajang perlombaan besar bagi masyarakat Melayu Bintan atau dikenal dengan festival Jong.
“Festival Jong Race akan menjadi agenda pariwisata sehingga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan, Wan Rudi Iskandar, seperti dilansir laman resmi Diskominfo Kepri.
Ketua Panitia Pelaksana Festival Jong Race Pantai Keter Tembeling Tanjung, Muhammad Nur mengatakan, Festival Jong Race tersebut, ada ratusan peserta Jong yang berasal dari berbagai daerah sudah yang ikut berlomba. Ia menjelaskan, festival ini selain memperlombakan jong, juga akan dimeriahkan permainan rakyat dan festival dangdut. Permainan rakyat mulai lomba panjat pinang di air dan gebuk bantal.
“Festival tradisional ini sangat menarik, yang hanya dapat ditemui di kawasan Riau Kepulauan,” tuturnya.
Ia berharap, festival ini bisa melestarikan permainan Jong yang menjadi budaya turun temurun masyarakat Melayu. “Kita juga ingin daerah kita berkembang menjadi destinasi wisata di Bintan,”ujarnya. **