Ikan Dingkis pada Perayaan Imlek

Ikan dingkis menjadi salah satu menu pada saat Imlek yang dirayakan oleh orang-orang Tionghoa di Kepulauan Riau dan sekitarnya. Karena itu ikan dingkis atau yang secara umum disebut baronang susu ini di Kepulauan Riau disebut dengan "Ikan Imlek". Penyebutan ikan dalam bahasa Mandarin, yaitu yu mempunyai homofon dengan "kelimpahan".

0
16
Ikan dingkis
Ikan dingkis

Setiap perayaan hari raya kerap kali beririsan dengan makanan yang khas. Makanan tersebut dihadirkan untuk melengkapi perayaan tersebut untuk mewakili ingatan atau harapan laten. Tidak terkecuali dengan perayaan hari raya Imlek yang dirayakan oleh orang-orang Tionghoa. Di antaranya adalah kue keranjang (Nian gao), Mi panjang (Siu mie), telur rebus dengan teh, Yusheng (salad ikan mentah), sup delapan bentuk, dsb. Ragam menu makanan disajikan pada saat merayakan tahun baru Cina tersebut.

Ikan juga menjadi salah satu hidangan yang kerap kali (wajib) ada dalam perayaan yang didominasi dengan warna-warna merah. Orang-orang Tionghoa di Kepulauan Riau dan sekitarnya menjadikan ikan dingkis atau nama lainnya baronang susu (Siganus fuscesnas) sebagai menu sajian para perayaan pergantian tahun yang berdasarkan kalender bulan ini. Beberapa catatan menyebutkan, orang Tionghoa di beberapa daerah di luar Kepulauan Riau menjadikan ikan bandeng sebagai sajiannya.

Dalam tradisi perayaan Imlek tersebut, ikan mewakili unsur binatang air. Babi atau sapi mewakili unsur binatang darat, sedangkan binatang udara diwakilkan oleh ayam atau bebek. Binatang-binatang tersebut mewakili seluruh alam semesta.

Ikan dalam bahasa Mandari adalah (魚) juga homofon yang artinya berlimpah atau kelimpahan. Dengan demikian, keberadaan ikan pada perayaan ini, bukan saja merujuk pada binatang air yang kaya dengan kandungan gizi, melainkan juga merujuk pada harapan akan kelimpahan rezeki. Ikan dingkis yang sedang bertelur lebih diminati. Ikan dingkis yang sedang bertelur melambangkan pada kelimpahan rezeki yang akan diterima oleh orang-orang yang memakannya: banyak telur.

Karena menjadi hidangan yang wajib pada perayaan Imlek di Kepulauan Riau ikan dingkis disebut dengan ikan Imlek. Ikan dingkis yang banyak dicari mempengaruhi harganya yang berlipat-lipat dibandingkan hari biasanya; berkah bagi nelayan dan pedagang ikan dingkis.

Menurut Dinas Perikanan Kota Batam, ikan dingkis bertelur setahun tiga kali, salah satunya pada musim angin barat yang bertepatan dengan menjelang perayaan Imlek.

Gong Xi Fa Cai!

Selamat merayakan Imlek!

(Jauhar Mubarok)