Pada 2024 kembali membuka program Magang Bersertifikat Kebudayaan (MBK) yang terbuka bagi para mahasiswa. Dan pada pelaksanaan tahun kedua ini, BPK Wilayah IV mendapatkan 14 mahasiswa MBK yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana para mahasiswa MBK banyak beraktivitas di kantor BPK Wilayah IV, pada 2024 ini keempat belas mahasiswa itu akan ditempatkan di Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga.
Di antar tugas mahasiswa MBK ini adalah membantu pemutakhiran data pokok kebudayaan di kabupaten/kota setempat.
Bertepatan dengan pengajian rutin yang dilaksanakan di BPK Wilayah IV pada Jumat (20/9) yang dilaksanakan di aula lantai III, para mahasiswa magang tersebut diperkenalkan kepada para pegawai-staf di UPT bidang kebudayaan dengan wilayah kerja Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.
Keempat belas mahasiswa tersebut adalah
1. Alif Adhar Amatullah (Pendidikan Sejarah – Universitas Negeri Semarang)
2. Amiliya Febriani (Ilmu Pemerintahan – STISIPOL Raja Haji)
3. Azhar Maulana (Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Riau)
4. Bintang Dafa Reqyan Pratama (Ilmu Sejarah – Universitas Jember)
5. Mohamad Farhan Salim (Ilmu Sejarah – Universitas Diponegoro)
6. Sulisya Tri Ananta (Arkeologi – Universitas Jambi)
7. Syifa Aghniya Putri Ertrista (Ilmu Sejarah – Universitas Negeri Malang)
8. Abu Bakar (Ilmu Administrasi Publik – STISIPOL Raja Haji)
9. Annisa Inayaturrahmah Choiri Putri (Antropologi – Universitas Padjadjaran)
10. Fitri Wulandari (Antropologi Sosial – Universitas Tanjungpura)
11. Hasanah Putri (Sosiologi – Universitas Andalas)
12. Jesica Trisna Levia Sagala (Bahasa Indonesia – Universitas Jambi)
13. Nicholas Pandu Syahputra (Ilmu Pemerintahan – STISIPOL Raja Haji)
14. Putri Ayu Wulandari (Ilmu Sejarah – Universitas Gadjah Mada).
Dalam sambutannya, Jumhari berpesan kepada para mahasiswa MBK, bahwa program MBK ini menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar terkait dengan dunia kebudayaan dan dunia kerja secara langsung. Dirinya menegaskan, supaya para mahasiswa tersebut mengambil hal-hal baik dan tinggalkan hal-hal yang buruk.
Sebelum perkenalan dilakukan, acara diawali dengan siraman rohani yang disampaikan oleh ustaz Mastur Taher, ketua I Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam ceramahnya, mantan Wakil Bupati Bintan tersebut menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah teladan bagi umat muslim. Ketika diri telah meneladani, maka kita seharusnya mencintai apa yang dicintainya dan membenci apa yang dibencinya. Misalnya membenci kemaksiatan. ** (Jauhar Mubarok)