Belasan mahasiswi dari Kolej Melati Universiti Teknologi Mara, Selangor, Malaysia berkunjung ke Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Rabu (28/8) kemarin. Mereka berkunjung ke Tanjungpinang dalam program Jejak Melayu Riau, Perjalanan Tanpa Sempadan, 26-29 Agustus 2019. “Di Tanjungpinang, kami sudah berkunjung ke Kampus Umrah. Di Tanjungpinang, kami juga sudah berjumpa dengan budayawan Melayu, Datok Rida K Liamsi, Abdul Malik dan Teja Alhabd. Kami banyak dapat informasi tentang sejarah dan budaya Melayu,”kata Ketua Rombongan UiTM, Mustakim Hashim.
Kata Mustakim, mahasiswi yang dibawanya berasal dari jurusan berbeda-beda di UiTM. Mereka sama-sama tinggal di Kolej Melayu. Mahasiswi ini asalnya dari berbagai daerah di Malaysia. Ada yang dari Johor, Perak, Pahang, Muar hingga Kelantan. Selain ke BPNB Kepri, mereka juga melawat ke Pulau Penyengat dan rencananya juga ke Museum Sulaiman Badrul Alamsyah.
Ia menilai ada perbedaan generasi muda Malaysia dengan mahasiswa yang ada di Kepulauan Riau dalam budaya Melayu. Saat datang ke Umrah, ia melihat mahasiswa Umrah banyak yang menguasai tradisi dan kesenian Melayu. Seperti contoh, tarian, musik, termasuk banyak yang piawai membaca gurindam, pantun dan syair. “Di Malaysia, anak mudanya sudah jarang sekali yang menguasai seni tradisi. Perbandingan di kedua daerah yang kami lihat dalam lawatan ini,”ujarnya.
Salah seorang mahasiswi, Wannur Syahindah Sakirah juga kagum dengan berbagai koleksi benda budaya yang ada di Kepri. Mereka melihat koleksi gasing, topeng makyong hingga silsilah Kesultanan Melayu yang ada di BPNB Kepri. “Kami senang sekali melawat ke Kepulauan Riau. Pusatnya pengetahuan tentang sejarah budaya Melayu,”kata Wannur. **
