Kisah Negeri Rokan

0
5176

Rokan merujuk pada Sungai Rokan yang berkembang menjadi sebutan untuk wilayah yang dilalui alirannya. Sekarang nama Rokan dipakai untuk dua wilayah administratif kabupaten: Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Sungai Rokan adalah satu dari empat sungai besar di Provinsi Riau. Aliran sungai Rokan berasal dari bilangan sungai-sungai yang berhulu di pegunungan Bukit Barisan dan Tapanuli bagian selatan, bercabang-cabang, mengaliri seluruh dataran, melintasi kampung-kampung, ladang, dan hutan, kemudian menyatu menjadi sungai besar yang mengalir dan bermuara ke pantai timur Sumatera menuju Selat Melaka. Sungai utama yang mengaliri Sungai Rokan di antaranya: Batang Lubuh, Batang Sosah, dan Batang Kumu.

Ada berbagai versi asal nama Rokan. Dalam cerita Nyanyi Panjang Bujang Tan Domang menyebutkan nama sebelum menjadi Rokan, Rokan belum bernama Rokan, Sungai Kelemunting nama asalnya.Di kalangan masyarakat Rokan sendiri berkembang tiga versi asal-usul penamaannya.

Pertama, bahwa Rokan berasal dari kata g(e)rokan, nama pohon. Dalam Asal-usul Raja dan Rakyat Rokan dikisahkan bahwa ketika Kota Sembahyang Tinggi makin besar, Sutan Sepedas Padi yang memerintah negeri tersebut memutuskan untuk memperluas wilayah ke hilir dan ke hulu sungai Rokan Kiri. Lalu diutuslah Khatib memudiki sungai Rokan. Lalu pada suatu tempat naiklah pengikutnya, Saidi, di seberang sungai kecil yang bermuara ke Sungai Rokan Kiri. Ia membawa seekor anjing. Anjing itu menyalak pada sebatang pohon g(e)rokan. Saidi pun berkata dalam hatinya, “Kalau begini halnya, baiklah di sini dijadikan tapak negeri karena pada tempat ini adalah tanahnya datar dan baik rupanya.” Sungai kecil itu kemudian disebut sebagai Sungai Rokan dan negerinya dinamakan negeri Rokan. Luhak Rokan ini kemudian disebut Rokan IV Koto, karena ketika wilayahnya meliputi empat buah kota (koto) yang masing-masing diperintah oleh datuk-datuknya sendiri, Datuk Kota nan Empat, yaitu negeri Rokan Tinggi, negeri Pandalian, negeri Sikebau, dan Kota Kecil. Sutan Sepedas Padi berkedudukan di negeri Rokan Tinggi.

Kedua, versi yang meyakini bahwa nama Rokan berasal dari Bahasa Arab. Asal katanya Rokana, yang artinya rukun dan damai. Versi ketiga, konon tumbuhlah sebatang pohon sialang yang sangat besar dan tinggi bernama Sialang Tonikek Kayu Kapuo. Suatu ketika terjadi gempa bumi besar yang disebut dengan istilah gomulak gompo (gempa yang dahsyat) yang menyebabkan terbelahnya Bukit Barisan menjadi tiga bagian (yang disebut dengan istilah bokuak bukik non tigo): Bukit Simolombu, Bukit Cundong, dan Bukit Batubintang, serta tumbangnya pohon Sialang Tonikek Kayu Kapuo ke arah matahari terbit. Di pangkal pohonnya kemudian terbentuk sebuah danau besar (gonuangi) yang airnya melimpah dan mengalir mengikuti alur batangnya. Alirannya sangat panjang bagaikan rotan, sehingga disebut dengan nama Batang Rotan dan lama-kelamaan menjadi Batang Rokan (Sungai Rokan).

Sumber: lamriau.id
Sita Rohana, Junaidi Syam, Elmustian, Al azhar, Mengarungi Sungai Rokan, Mengarang Manik-manik Berserakan, Pekanbaru: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau dan Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau, 2009.