Acara Festival Syair Internasional yang ditaja Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri 24-25 November 2018 ada tiga agenda. Ada seminar syair, konser syair dan lawatan budaya ke Penyengat.
Ketua Panitia Pelaksana, Zukifli Harto menyebutan, kegiatan dalam festival syair ini cukup padat. Hari pertama ada seminar syair, bengkel syair dan sayembara syair. Hari kedua ada agenda lawatan budaya ke Penyengat dan malamnya ada konser syair.
“Selama dua hari, sabtu-Minggu, jadwal festival syair ini sangat padat. Kita harapkan para peserta bisa menikmatinya,”kata Zulkifli, kemarin.
Seminar syair terdiri dua panel. Panel I menampilkan tiga pembicara. Yakni Mohd Fauzi Abdullah dari Malaysia yang mengangkat materi: Rasa Berahi Syair Lipur Lara Karya Agung. Haji Dzulkiflee bin Haji Abd Latif dari Brunei membawakan materi: 3 Aliran dan Sejarah Syair Brunei. Pembicara lain Idawati dari Riau membawakan materi: Perubahan dan Keberlangsungan Dendang Syair di Riau.
Sesi II menampilkan empat pemateri, yakni Safaruddin (Kepri), Sahril (Sumut), Muhamamd Natsir (Kalbar) dan Zulkarnaen (Jambi). Mereka membawakan materi syair di daerah masing-masing. Acara bengkel syair nantinya dipandu Roslan Madun dari Malaysia.
“Sayembara syair diikuti peserta dari perwakilan peserta. Nantinya dipilih penyair terbaik,”tukasnya.
