BPNB Kepri Kembali Sosialisasi Pencatatan WBTB

0
130
Narasumber beserta peserta sosialisasi pencatatan WBTB di Aula Kantor BPNB Kepri, Kamis (30/11) kemarin.

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri tak henti-hentinya mensosialisasikan tata cara pencatatan warisan budaya tak benda (WBTB). Kegiatan sosialisasi digelar di Aula Kantor BPNB Kepri, Kamis (30/11) kemarin.

Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto membuka kegiatan ini. Ia juga tampil sebagai narasumber dengan materi pedoman pencatatan WBTB. “Saya tak henti meghimbau. Mari kita catat dan catat. Kekayaan warisan budaya tak benda yang ada disekeliling kita. Ini tugas kita bersama,”kata Toto.

Pemateri lainnya Syahrial DST dari Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri memberikan materi Program Pemda dan Potensi WBTB Kepulauan Riau. Peneliti Madya BPNB Kepri, Anastasia Wiwik Swastiwi memaparkan Sejarah Peradaban dan Diaspora Suku Bangsa Melayu di Kepri. Pemateri terakhir Hendri Purnomo dari BPNB Kepri memberikan materi Teknis Pengisian Formulir WBTB Kepri.

Peserta sosialisasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Dinas Kebudayaan Lingga Dinas Kebudayaan Kepri, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Lembaga Adat Melayu Kepri, serta para pelajar SMA di Tanjungpinang. Hadir juga sejumlah anggota komunitas budaya yang ada di Tanjungpinang.

Ini kegiatan sosialisasi kedua WBTB yang dilakukan BPNB Kepri di Tanjungpinang tahun ini. Sementara, Kepala BPNB Kepri, Koordinator WBTB Hendri Purnomo sudah beberapa kali tahun ini menjadi narasumber dalam sosialisasi WBTB di empat wilayah kerja BPNB Kepri, yakni Kepri, Riau, Jambi dan Babel.

Di Kepri, baru 79 karya budaya yang masuk database Kemendikbud yang telah tercatat. Namun yang ditetapkan baru 14 karya budaya. Perinciannya adalah Makyong, Gurindam 12, Gazal, Mendu, Pantun Melayu, Gubang, Gendang Siantan, Teater Bangsawan, Joget Dangkong, Tudung Manto, Gasing Kepri, Langlang Buana, Bejenjang, dan Tari Inai. **