Belajar Bersama Maestro Langlang Buana

0
137

Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri menggelar kegiatan belajar bersama maestro (BBM) Langlang Buana di Ranai, Natuna, 4-7 Oktober 2017. Ada empat maestro Langlang Buana yang dilibatkan, yaitu Anwar, Ammmar, Dharmawan dan Hasim.

Peserta BBM sebanyak 60 orang terdiri pelajar SMA sederajat, perwakilan guru, komunitas seni budaya dan instansi pemerintah. “Nanti peserta ada praktek Langlang Buana. Hari terakhir ada penampilan Langlang Buana. Pemainnya para peserta yang belajar,”kata Ketua Panitia, Nuraini.

Langlang buana merupakan salah satu teater tradisi yang lahir dan tumbuh di Desa Kelanga,  Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna. Teater tradisi ini dulunya
merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Natuna. Sayangnya kondisinya terancam punah.  Nama grup dan nama judul lakon yang dipentaskan serta nama salah satu tokoh yang ada di dalam lakon tersebut. Memang sangat jarang terjadi penyatuan sebutan istilah pada teater tradisi di Indonesia.

Teater tradisi Lang Lang Buana dicetuskan Datok Kaya Wan Mohammad Benteng
sekitar akhir abad ke-19.Beliau adalah penguasa yang memimpin daerah Ranai pada masa dulu. Setelah beliau wafat, teater tradisi ini diteruskan oleh anaknya Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid sekitar tahun 1930. Datok Kaya Wan Mohammad Benteng juga merupakan pemimpin  dari kelompok teater tradisi yang secara spontan diberi nama langlang buana sesuai dengan nama tokoh sentral yang ada di dalam lakon sekaligus judul dari lakon itu sendiri.

Sejak wafatnya Datok Kaya Wan Mohammad Benteng, kepemimpinan teater ini diteruskan kepada anaknya  Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid yang berprofesi sebagai seorang guru Sekolah Rakyat. Pada saat itu, Di pulau Ranai hanya ada satu sekolah yang berada di desa Tanjung. Jarak antara Desa Tanjung dengan Desa Kelanga tidak begitu jauh.

Di Desa Kelanga inilah, Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid mulai mengajak dan
melatih masyarakat setempat untuk terlibat di dalam pementasan teater
tradisi Lang Lang Buana.Pada masa kepemimpinan Datok Kaya Wan Mohammad Rasyid,
pertunjukan teater tradisi langlang buana sangat digemari oleh masyarakat Ranai. **