WBTB, Pemkab Siak Gandeng BPNB Kepri

0
226
Istana Siak

Pemkab Siak berharap bisa bersinergi dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri dalam pencatatan dan pengusulan karya budaya dari Siak untuk ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. Siak memiliki aset budaya yang luar biasa, baik itu tradisi lisan, permainan tradisional, maupun kuliner.
“Saya berharap teman-teman dari BPNB Kepri bisa membantu kami. Belum banyak karya budaya dari Riau yang dicatatkan dalam warisan budaya tak benda Indonesia,”kata Bupati Siak, Syamsuar saat berbincang-bincang dalam pameran cagar budaya di
Siak, Sabtu (15/4) kemarin.

Syamsuar menyebutkan, berbagai tradisi Siak yang layak ditetapkan jadi warisan budaya tak benda Indonesia, seperti lukah gilo, gasing khas Siak dan tarian olang olang yang asli Suku Sakai. Ia berharap BPNB Kepri bisa memberikan pendampingan sehingga pengusulan karya budaya itu bisa secepat mungkin. “Kami tak tahu prosedurnya, apakah boleh langsung kami yang mengusulkan atau harus melalui provinsi. Atau bisa lewat BPNB Kepri,”ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Siak, Khadri Yafis menyebutkan, Pemkab Siak sejak lama telah bekerjasama dengan BPNB Kepri dalam pengusulan WBTB dan juga dalam berbagai event. “Tenun Siak sudah ditetapkan sebagai
WBTB Indonesia, itu tak terlepas dari peranan BPNB. Ke depan, kami berharap BPNB Kepri bisa terus melakukan penelitian di Siak. Untuk data dukung penetapan WBTB dari Siak,”kata Khadri.

Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto mengapresiasi langkah Pemkab Siak sangat pro aktif dalam pencatatan dan pengusulan karya budaya. “Kita siap memberikan dukungan. Baik data-data atau pendampingan. Dalam pengisian formulir, pencatatan, dan pengusulan,”kata Toto. **