Pemetaan dan Penggambaran Benteng Nieuw Victoria

0
17

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX melaksanakan kegiatan Pemetaan dan Penggambaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Benteng Nieuw Victoria di Kota Ambon pada tanggal 6 hingga 13 Desember 2024. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya pelestarian salah satu benteng bersejarah yang memiliki nilai penting dalam sejarah Maluku dan Indonesia secara umum.

Benteng Nieuw Victoria, yang selama ini berada di bawah pengelolaan TNI Angkatan Darat dan difungsikan sebagai markas Detasemen Kavaleri 5/BLC, Komando Daerah Militer XV Pattimura, menghadapi keterbatasan aksesibilitas untuk kegiatan pelestarian. Kondisi ini menyebabkan proses dokumentasi dan pemeliharaan benteng belum optimal. Oleh karena itu, kegiatan pemetaan dan penggambaran ini menjadi langkah awal yang krusial untuk mendokumentasikan kondisi eksisting benteng secara akurat dan menyeluruh sebagai dasar kebijakan pelestarian di masa depan.

Salah satu tahapan dalam proses pemetaan dan penggambaran
Mengatur alat bantu yang digunakan sebaik mungkin

Pemetaan dan Penggambaran merupakan dua aktivitas mendasar dalam pendokumentasian situs cagar budaya. Keduanya saling melengkapi untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi fisik, tata letak, serta potensi masalah yang dihadapi oleh situs tersebut.

  1. Pemetaan Situs Benteng Nieuw Victoria:
    • Proses ini melibatkan pendokumentasian data grafis terkait keletakan, lokasi, serta lingkungan sekitar benteng.
    • Data yang diperoleh dari pemetaan akan menjadi dasar penting dalam penyusunan kebijakan perlindungan dan pelestarian di masa mendatang.
    • Fokus pemetaan adalah memastikan setiap detail posisi struktur benteng, dinding, bastion, serta titik-titik penting lainnya terdokumentasi dengan koordinat yang akurat.
  2. Penggambaran Situs Benteng Nieuw Victoria:
    • Penggambaran bertujuan untuk merekam data fisik dan kondisi struktural bangunan secara langsung dan akurat.
    • Proses ini melibatkan dokumentasi kondisi bangunan yang spesifik, termasuk kerusakan struktural seperti dinding yang miring, retakan, erosi, atau bagian yang melesak.
    • Hasil penggambaran akan memberikan informasi mendalam terkait titik kerusakan kritis yang membutuhkan perhatian khusus dalam proses pemugaran.

Kombinasi dari kedua metode ini diharapkan dapat menghasilkan peta kondisi terkini Benteng Nieuw Victoria, yang mencakup gambaran menyeluruh tentang tata letak, kondisi fisik, serta tantangan dalam proses pelestariannya.

Dalam kegiatan ini, BPK Wilayah XX mengerahkan pegawai yang memiliki keahlian untuk menggunakan teknologi alat pendukung yang canggih. Beberapa teknologi yang digunakan meliputi:

  1. GPS Geodetik:
    • Digunakan untuk mendapatkan koordinat posisi benteng dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
    • Alat ini membantu memastikan bahwa setiap titik penting dalam struktur benteng terekam dengan presisi yang diperlukan.
  2. Drone Fotogrametri:
    • Digunakan untuk melakukan perekaman foto udara yang memberikan gambaran lengkap dari atas mengenai tata letak dan kondisi benteng secara keseluruhan.
    • Data dari drone memungkinkan analisis visual yang lebih komprehensif dan membantu dalam proses rekonstruksi digital.
  3. 3D Laser Scanner:
    • Alat ini digunakan untuk merekam struktur bangunan dengan detail tiga dimensi (3D).
    • Teknologi ini memungkinkan dokumentasi yang lebih cepat, akurat, dan mendalam terhadap setiap sudut benteng, termasuk bagian yang sulit dijangkau secara manual.
    • Hasil dari pemindaian 3D ini dapat digunakan untuk membuat model digital benteng yang mempermudah analisis lebih lanjut dalam perencanaan pemugaran.

Dengan dukungan teknologi modern ini, data yang dihasilkan dari pemetaan dan penggambaran akan memiliki akurasi tinggi, sehingga dapat diandalkan sebagai dasar dalam proses pemugaran dan konservasi lanjutan.

Kegiatan pemetaan dan penggambaran ini memiliki tujuan dan manfaat yang jelas, antara lain:

  1. Dokumentasi Komprehensif: Menghasilkan dokumentasi yang lengkap dan akurat mengenai kondisi terkini Benteng Nieuw Victoria.
  2. Dasar Kebijakan Pelestarian: Data yang diperoleh menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan dan rencana aksi untuk pelestarian benteng.
  3. Analisis Kerusakan: Mengidentifikasi bagian-bagian kritis yang memerlukan perbaikan atau perawatan segera.
  4. Pengembangan Model Digital: Menghasilkan model digital 3D yang dapat digunakan untuk penelitian, edukasi, dan promosi situs sejarah.
  5. Dukungan Pariwisata Berkelanjutan: Data yang dihasilkan dapat mendukung pengembangan Benteng Nieuw Victoria sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi yang berkelanjutan.