ITJEN KEMDIKBUD : PENGAWASAN MEMINIMALISIR RESIKO PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA KEBUDAYAAN DI UNIT KEMDIKBUD

0
1230

IMG20141105201621

Surabaya Jawa Timur (5-7/2014) Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan kegiatan rakor pengawasan yang di selengarakan pada tanggal 5-7 November 2014 di Hotel Santika Gubang Surabaya Jawa Timur. Kegiatan ini secara substantif memberi landasan kuat akan implementasi manajemen resiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga Unit Pelekasanaan Teknis Kebudayaan di lingkup kemdikbud. Pelaksanaan Rakor ini di buka langsung oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan penyampaian materi mengenai kebijakan pengawasan. Dalam pemaparanya Irjen memberi penguatan pada kelemahan selama ini atas proses penyelenggaraan pengawasan di masing-masing satker. Selain tiu juga di lanjutkan dengan penyampaian materi oleh sekretaris Irjen Drs Purba. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini antara lain ; menyamakan persepsi guna memperoleh pemahaman yang sama tentang manajemen resiko dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan di lingkungan ditjen. Peserta yang hadir di bedakan atas peserta pusat 76 orang yang terdiri dari Inspektorat Jenderal, ditjen PAUDNI, Ditjen Kebudayaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Museum Kebangkitan Nasional, museum Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, Museum Basuki Abdulah, Galeri Nasional, dan peserta utusan satker daerah 139 orang, yang terdiri dari PPPAUDNI dan BPPAUDNI, Balai Pelestarian Cagar Budaya, Balai Pelestarian Nilai Budaya, Kantor Bahasa. Narasumber kegiatan terdiri dari ; Inspektur Jenderal Kemdikbud, Sekretaris Inspektrat jenderal Kemdikbud, Inspektur I itjen Kemdikbud,Pusdiklatwas BPKP, Direktorat Jenderal PAUDNI, Direktirat Jenderal Kebudayaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa, Auditor Inspektorat I. Dalam laporan ketua Panitia Inspektur I Dra  Karyaningsih bahwa skenario kegiatan ini yakni pembukaan oleh Inspektur Jenderal, dlanjutkan dengan sidang pleno kemudian akan di bagi dalam tiga kelompok diskusi yakni kelompok PAUDNI, kebudayaan dan bahasa. Di mana ada presentasi hasil penyusunan manajmen resiko dari masing masing satker.