Sasi Adat Negeri Akoon

0
7

Kolaborasi dan sinergitas antara Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan Yayasan Baileo Maluku Foundation terpaut dalam bantuan Dana Indonesiana tahun 2024. Pada Hari Selasa 10 September 2024 rangkaian kegiatan Sasi Adat diakhiri di Negeri Akoon dengan peluncuran buku foto dan pemutaran film dokumenter tentang sasi adat Negeri Akoon.

Sasi merupakan salah satu kearifan lokal yg menunjukkan kejeniusan leluhur untuk mempertahankan eksistensi wilayah pengelolaan alam sekitar baik laut maupun darat.Kemampuan untuk menjaga harmonisasi antara manusia dengan alam dalam praktek sasi merupakan keseriusan masyarakat Akoon dalam menjaga ekosistem alam sekitar.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Tengah yang mewakili Penjabat Bupati Maluku Tengah, Direktur Baileo Maluku Foundation, Para Upu Latu Negeri-negeri, perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku, pengurus adat yang ada di bumi Nusahulawano, para kepala sekolah, tokoh-tokoh Agama, tokoh-tokoh adat Dan seluruh undangan serta stakeholder kebudayaan yang ada.

Kepala BPK XX menghadiri Sasi Adat Negeri Ambon
Kepala BPK XX mendapat sambutan saat menghadiri acara

Dalam kesempatan itu Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Bapak Dody Wiranto, S.S., M.Hum, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Baileo Maluku Foundation untuk mempertahankan eksistensi kebudayaan lokal di Akoon. Beliau juga berkesempatan menyosialisasikan BPK Wilayah XX sebagai salah satu UPT yang ada dibawah Ditjen Kebudayaan yang memiliki tugas melestarikan Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan dengan berbagai program yang telah dikerjakan kurang lebih 2 tahun terakhir ini. Dalam kesempatan itu Kepala Balai juga menyerahkan buku foto sasi negeri Akoon Kepada Raja Negeri Akoon yang didampingi direktur Baileo Maluku Foundation.

Pertunjukkan tarian tradisional
Masyarakat dari berbagai usia terlibat dalam petunjukkan

Acara ini ditutup dengan makan patita bersama yang dilakukan dengan mengantarkan makanan dari 5 soa.di negeri Akoon yang diatur diatas daun pisang sebagai meja makan. Hal ini merupakan simbol suatu kebersamaan dalam bingkai orang basudara.