Dalam memperingati hari jadi Majapahit ke – 729 BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Provinsi Jawa Timur mengadakan begitu banyak kegiatan yang sangat luar biasa salah satunya yaitu kegiatan Workshop Kuliner dengan tema “Mencari Jejak Kuliner Masa Silam” dibawakan oleh dua narasumber Dr. Minta Harsana A. Par., M.Sc. dan Rakai Hino Galeswangi, dan diikuti kurang lebih 50 peserta.
Prasasti sering menyebut makanan yang menjadi hak istimewa, atau istilahnya rajamangsa. Makanan ini termasuk kambing yang belum kelua ekornya, penyu badawang, babi liar pulih, babi liar matinggantungan, dan anjing yang dikebiri. Ada juga asu buntung atau anjing yang tak berekor. Sementara cacing, tikus, keledai dan katak juga dijadikan masakan. Padahal hewan-hewan itu, makanan tersebut termasuk makanan pantangan yang jika dilanggar mengakibatkan dihina musuh dan mati dalam kondisi bernoda. Mengkonsumsi makanan itu umumnya dijumpai pada prasasti yang memuat pemberian hak istimewa yang dikeluarkan sejak masa Mpu Sindok hingga masa Majapahit.
Pagi ini masyarakat Trowulan disambut dengan dua narasumber untuk mengajak para peserta mengenal lebih dalam lagi kuliner masa silam. Tak sabar ingin membuktikannya, masyarakat pun ikut menghindangkan masak bersama. Sedikit dari ratusan menu raja di abad ke – 14 masehi masyarakat menghidangkan dengan beberapa menu yaitu Klaka Wagalan (Ikan Masak Kuah Kuning), Harang Harang Kyasan (Ikan Sidat Bakar Manis), dan Kwelan Haryyas (Sayur Ares Batang Pisang). Dengan adanya kegiatan kuliner masa silam membuat para masyarakat Trowulan menimbulkan semangat baru dalam keseharian salah satunya ditandai dengan pembentukan selera dan citarasa baru.(tim)
Video Kegiatan:
Dokumentasi/foto: @candyardhana