Trowulan-Mengundang pendidik Sejarah se-Mojokerto kemarin siang di selasar pendopo Pengelolaan Informasi Majapahit digelar workshop arca berbahan batu. Sebagai narasumber dihadirkan salah satu seniman pembuat arca dari Trowulan.
Tono Anggoro, salah satu dari banyak pengrajin arca di Trowulan tepatnya dari Desa Jatipasar, menceritakan perjalanan pengrajin arca ini berawal dari kebutuhan ekonomi yang secara otodidak belajar untuk membuat patung sesuai pesanan. Lebih lanjut Tono mengatakan bahwa Tren yang ada saat ini pasar lebih banyak meminta patung sebagai ornamen di taman-taman hiburan dan rekreasi sehingga motif hiasan patung lebih bersifat modern.
Peserta workshop nampak antusias bertanya. Pengrajin arca terkendala dengan mobilisasi patung ketika pasar menginginkan ukuran yang besar, sementara pembuatan patung ukuran besar seperti patung Garuda Wisnu Kencana dapat dimanipulasi dengan menempelkan beberapa bagian potongan patung dengan perkuatan lem khusus.
Keahlian mengukir patung ini memerlukan ketelitian dan harus dapat menyeimbangkan putaran lengan dengan irama pahatnya. Anak-anak SD yang berada di lingkungan Desa Jatipasar yang berminat belajar dari pengrajin ini mendapat kesempatan mempelajari teknik menggosok/menghaluskan patung dan membuat alur rambut, bila sudah memegang teknik ini artinya mereka sudah mempunyai separuh keahlian pengrajin. (np)
dok: adhi hendrana