Terakota Majapahit adalah seni dan kerajinan terakota yang berasal dari era Majapahit sekitar abad ke 13 hingga 15. Terakota menjadi salah satu daya tarik utama wisata sejarah dan arkeologi yang ada di Mojokerto. Terakota Majapahit awalnya ditemukan di Trowulan pada abad 19 (masa Perang Dunia II).Salah satu ragam temuan yang cukup banyak ditemukan adalah berupa figurin – figurin terakota, baik yang menyerupai manusia, maupun yang berbentuk binatang. Pada saat ditemukan, ada figurin yang masih dalam keadaan lengkap
(seluruh badan dan kepala) tetapi ada juga yang hanya tinggal bagian badan, bagian kepala, atau bagian mukanya saja (bagian kepala belakang telahhilang).
Figurin yang berbentuk manusia hingga kini fungsinya sendiri belum dapat dipastikan. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang figurin tersebut berfungsi sebagai mainan anak-anak dan boneka pertunjukan, kelengkapan upacara keagamaan, hiasan bangunan,
kotak uang. Figurin terakota Trowulan ini memilki beragam ukuran, namun variasi ukuran yang umumnya adalah sekitar 10-35 cm. Dilihat dari bentuk penggambaran tubuh yang diperlihatkan, figurin juga menunjukkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dan dari penggambaran raut wajahnya juga memperlihatkan variasi usia seperti anak-anak, orang dewasa, dan orang tua. Ekspresi wajah yang digambarkan memperlihatkan suatu raut wajah yang dinamis seperti sedang tersenyum ataupun tertawa. Penggambaran sikap pada figurin juga diperlihatkan dalam berbagai posisi seperti sedang jongkok, berdiri, duduk, ataupun bersila. Selain sikap dan ekspresi wajah, terdapat juga penggambaran kelengkapan/atribut pada figurin yang memperlihatkan perbedaan dalam cara berpakaian, perhiasan, dan alat-alat kerja. Pemakaian hiasan pada beberapa bagian tubuh tertentu menunjukkan keragaman dalam bentuk perhiasan yang ada, begitu juga dengan alat-alat kerja yang melekat, bentuk dan cara ‘memegang’ alat tersebut memperlihatkan suatu peralatan khusus yang digunakan untuk pekerjaan tertentu..
Masyarakat di Kerajaan Majapahit sudah mengenal kebiasaan untuk menghias rumah dengan berbagai bentuk pajangan seni. Hal ini tampak dari ditemukannya berbagai figurin unik berwajah arab berbahan terakota. Masyarakat Majapahit mengeksploitasi metode gerabah terakota, menghasilkan berbagai objek untuk kebutuhan sehari-hari. Di antara objek yang tersebar luas adalah; atap dan lantai untuk pipa air terakota dan ornamen arsitektur lainnya. Sebagian besar temuan figurin terakota kini tersimpan di Kantor BPK Wilayah XI sebagai koleksi di Unit Pengelolaan Informasi Majapahit Trowulan Mojokerto, yang dipamerkan di ruang terakota.(Deasy Ardhini)