Musik yang rancak mengalun harmonis dengan gerak tari dinamis dan kreatif karya cipta penata tari yang beralamat di Kayutangi II ini, memang pantas menyandang juara di Festival Tari Kreasi Pedalaman se Kalimantan Selatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tarian ini berhasil menghibur masyarakat Malang yang memadati panggung Malang Art Week di Taman Krida Budaya, Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/9).
Tarian ini menceritakan tentang kegiatan bercocok tanam. “Mulai dari menanam benih hingga panen dengan membawa lanjung atau bakul”, ucap perempuan berumur 26 tahun ini. Limpuar berasal dari Bahasa Banjar yang dalam Bahasa Indonesia berarti penuh hingga meluber.
Untuk mendukung pementasan di panggung Taman Krida Budaya, sang koreografer khusus membawa properti dari Banjarmasin, terutama bakul-bakulnya. Sedang bakul raksasa menggambarkan lumbung yang diisi padi oleh 2 orang penari wanita yang duduk di punggung penari laki-laki, dibuat langsung di Malang.