Stupa Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, enam kilometer dari Candi Singosari. Stupa Sumberawan merpakan satu-satunya stupa Buddha yang ada di Jawa Timur. Stupa ini tidak memiliki tangga naik maupun ruangan yang biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci. Hanya bentuknya saja namun terkait fungsi nya tidak seperti stupa pada munya. Stupa Sumberawan diduga sebagai tempat pemujaan.
Stupa ini berlatar belakang Buddha dan hanya berbentuk stupa. Dahulu bangunan ini terletak di tengah telaga. Tetapi sekarang ini telaga yang jernih terdapat pada sebelah selatan stupa. Airnya yang jernih digunakan untuk minum dan mengairi sawah penduduk.
Nama Sumberawan mungkin berasal dari Bariawan atau Bhariwahana (bahasa Sansekerta = Penunggang Merak) yakni Sang Buddha. Stupa ini dibuat dari andesit dengan ukuran panjang 6,25 m, lebar 5,25 m dan tinggi tersisa 5,23 m, berdiri di atas ketinggian 650 m diatas permukaan laut pada kaki Gunung Arjuna. Saat ini bagian payung (chattra) stupa telah runtuh, menyisakan bagian tabung (harmika), kubah (auda), bantalan kelopak bunga (padma), kaki segi delapan, kaki segi empat dan batur.
Stupa Sumberawan diidentifikasikan sebagai Kasuranggan atau Taman Surga Nimfa, bangunan suci yang pernah dikunjungi Hayam Wuruk dari Majapahit pada 1359 dalam Nagarakrtagama. Stupa ini ditemukan pertama kali pada tahun 1904. Dinas Purbakala Hindia Belanda melakukan pengkajian atas bangunan ini pada tahun 1935 dan berhasil melakukan pemugaran terhadap kaki bangunan ini pada tahun 1937. Stupa Sumberawan menjadi Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional berdasarkan SK Menteri No. PM 56/PW.007/MKP/2010. (Ratih)
Keterkaitan informasi: