SMA I Besuki terletak di sudut antara Jalan Ijen dan Raya Besuki, di pinggir jalan raya yang menghubungkan antara Probolinggo dan Situbondo. Bangunan dan struktur lama adalah bagian yang sekarang digunakan sebagai kantor, pendopo, serta gapura.
Karakter asli bangunan kolonial yang tampak pada bangunan ini adalah pada orientasi hadap yang menghindari paparan sinar matahari secara langsung, jarak plafon dengan lantai yang tinggi, bukaan-bukaan yang besar, serta sebuah ruang tengah yang menghubungkan teras depan dengan teras belakang.
Bangunan ini mulai ditempati sebagai SMAN I Besuki sejak tahun 2008 setelah sebelumnya sempat kosong. Ketika sistem pemerintahan kawedanan masih ada, bangunan ini juga pernah digunakan sebagai kantor kawedanan Besuki.
Menurut keterangan narasumber, asalnya adalah rumah Bupati Besuki. Dahulu Besuki kmemang pernah menjadi daerah setingkat kabupaten, sejak 1818 sampai 1969. Setelah itu dijadikan satu dengan Kabupaten Panarukan kemudian dilebur lagi menjadi satu dengan Kabupaten Situbondo hingga kini.
Dalam sebuah catatan perjalanan oleh Purwalelana yang dinukil FA. Soetjipto terdapat sedikit gambaran tentang kondisi bangunan tersebut.
Kedatangan saya di Besuki ……., rumah kabupaten dan karedisenan berdampingan dan semuanya menghadap ke utara. Rumah karesidenan tersebut berada agak ke sebelah timur, oleh karenya tidak menghadap alun-alun.
Rumah kabupaten bentuknya biasa ; rumah karesidenan semula adalah rumah orang Cina yang diberi pinjaman tanah Besuki dan Prabalingga/Ban Tian-pit. Bangunan iut besar dan tinggi, tetapi bentuk atapnya belum ada perubahan, sehingga nampak bahwa rumah itu bekas rumah orang Cina. Kantor karesidenan besar dan bagus, tetapi tempatnya agak jauh dari situ, bahkan dibatasi oleh sungai. Dahulu kantor memang berhadapan dengan rumh karesidenan, menempati rumah gedung milik orang Cina.
(Lap. Keg. Inventarisasi ODCB Bangunan Kolonial Kab. Situbondo, 2016)