Serah Terima Temuan Kapal Desa Mertani, Lamongan

0
655

Lamongan-Usai meninjau Situs Sumberbeji di Jombang, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman langsung menuju Lamongan guna menyerahkan temuan kapal kepada Bupati Lamongan.

Menurut Wicaksono, ketua ekskavasi BPCB Jawa Timur merupakan system pontoon bridge yang lazim di dipergunakan dalam keperluan atau operasi militer seperti  jembatan darurat untuk penyeberangan personel dan atau peralatan militer. Terdapat tiga buah kapal yang terbuat dari baja yang terbenam di dasar Sungai Bengawan Solo dengan dimensi berukuran Panjang 7.6 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 78 cm. dari teknologi pembuatannya yang menggunakan bahan baja dengan sambungan rivet kuno.

Hingga saat ini satu kapal telah diangkat dan diamankan di Kantor Disparbud Kabupaten Lamongan untuk mendapatkan tindakan konservasi berupa pembersihan dan pemberian coating. Tim ekskavasi BPCB Jawa Timur bekerjasama dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman untuk melanjutkan pengangkatan dua kapal berikutnya.

Dalam acara serah terima Kepala BPCB Jawa Timur memaparkan ringkasan riwayat penemuan hingga pengangkatannya. Menurut orangtua yang tinggal di pinggir Bengawan Solo ada lebih dari 70 seperti benda ini yang pernah dilihatnya.  Bila melihat kondisi kapalnya seperti ada bagian yang sengaja dibolongi, untuk ditenggelamkan, bukan karena kecelakaan.

Lebih lanjut Andi Muhammad Said mengajak untuk menghargai apapun pendapat yang berkembang dalam masyarakat yang mengkeramatkan tempat penemuan kapal ini dengan memberikan narasi sesuai ilmu pengetahuan. Sesuai dengan temuan koin dan peluru yang masih utuh diperkirakan berasal dari masa perang dunia pertama.

Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman menyampaikan bahwa temuan ini adalah bukti masa lalu yang menghubungkan dengan masa sekarang dan masa depan. Ke depan cagar budaya dan museum akan menjadi ruang publik untuk pemajuan kebudayaan. Masyarakat harus merasakan manfaatnya.

Entah itu kapal atau pontoon, harus diungkap apa cerita di balik itu. Fisik tanpa cerita tidak mempunyai nilai, tidak akan berarti apa-apa. Dengan ini diharapkan bisa mengetahui apa peran penting Bengawan Solo dalam sejarah Indonesia.

Lebih lanjut Fitra Ardha mengakui bahwa melakukan konservasi pada temuan ini tidaklah mudah dilakukan oleh BPCB yang bekerjasama dengan Balai Konservasi, karena perbedaan suhu dan berbagai hal yang harus diperhatikan.

Menutup sambutannya dikatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan menjadikan aset budaya ini tidak hanya sebatas identitas namun juga sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

Dalam sambutan terakhir, Bupati Lamongan, mengungkapkan rasa terimakasih atas kerja cepat BPCB Jawa Timur dalam laporan temuan. Fadeli mengharap untuk terus dilakukan penelitian, sebagai referensi dan menjadikan semangat bahwa Kabupaten Lamongan dahulu pernah berjaya, dan akan terus memperjuangkan keberadaan Gajah Mada sebagai orang Lamongan dengan berbagai penelitian.

Dalam kesempatan ini juga, usai acara serah terima temuan Direktur PCBM meninjau lokasi temuan di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. (np)

Direktur PCBM memberikan imbalan jasa kepada penemu (Foto:np)
Temuan koin dan peluru (Foto:np)
Peninjauan ke lokasi temuan (foto: np)