BPCB, Mojokerto – Selasa pagi 28 April 2014 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui pusat penelitian digelar workshop bertemakan “Kajian Politik Ekonomi Pelestarian Cagar Budaya : Situs Majapahit Di Trowulan, Candi Borobudur dan Situs Banten Lama” di hadapan publik Mojokerto.
Kegiatan workshop tersebut membahas tentang “Pengelolaan Cagar Budaya Mojokerto” di ruang pamer koleksi benda cagar budaya logam dan perunggu di Museum Majapahit, dengan menghadirkan pembicara utama dari Balai Peninggalan Cagar Budaya Mojokerto Drs. Aris Soviyani, S.H, M.Hum yang juga kepala Balai Pelestaria Cagar Budaya Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur dengan moderator Dr. Riwanto Tirtosudarmo dari PMB LIPI, kemudian pembicara kedua oleh Kepala Bidang Sejarah Museum dan Purbakala Jawa Timur Edi Iriyanto,MM dan pembahasan selanjutnya oleh Dr. Endang Turmudi dan Sugih Biantoro, M. Hum dari PMB LIPI.
Dalam kesempatan diskusi, banyak pertanyaan dan usul-usul konstruktif mengemuka dari para peserta yang hadir. Sementara itu peserta yang hadir kurang lebih sekitar 50 orang terdiri dari berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah diantaranya dari Balai Peninggalan Cagar Budaya Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Bappeda Kabupaten Mojokerto, Dinas P & K Kota Mojokerto, Muspika Trowulan, BPPI/YAD, Jawa Pos, MCC, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto, PMII Kota Mojokerto, DPP-LABM, TV 9, Radio Maja FM Kota Mojokerto, UNIM Mojokerto, Akar Mojo, Penyuluh Budaya dan Save Trowulan.
Adapun Rekomendasi Workshop “Pengelolaan Cagar Budaya Majapahit di Kawasan Trowulan” oleh Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) – LIPI di Museum Majapahit Trowulan (29 Juli 2014), sebagai berikut:
1. Workshop menganggap perlu segera dibentuk ‘Forum Komunikasi’ yang berfungsi sebagai wadah untuk menjalin komunikasi antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan cagar budaya Majapahit di Trowulan.
2. ‘Forum Komunikasi’ antar pemangku kepentingan terdiri dari unsur pemerintah pusat maupun daerah, masyarakat, swasta atau dunia usaha, akademisi dan lembaga non pemerintah.
3. ‘Forum Komunikasi’ dibentuk untuk menggalang kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam rangka persiapan pembentukan Badan Pengelolah Kawasan Cagar Budaya Majapahit di Trowulan. ‘Forum Komunikasi’ bertujuan mendorong pemerintah pusat untuk segera menetapkan Trowulan sebagai Kawasan Strategis Nasional.
4. Workshop meminta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur untuk menjadi fasilitator pembentukan ‘Forum Komunikasi’ dan memfasilitasi kegiatan-kegiatannya.(un)