Ery Cahyadi menyatakan Kota Surabaya siap mendukung sepenuhnya Festival Budaya Jalur Rempah dan perjalanan muhibah Kapal Dewa Ruci, yang membawa generasi muda Indonesia menyusuri jejak Jalur Rempah mulai dari Banda Neira hingga berakhir di Surabaya. Walikota Surabaya mengatakan bahwa ini sesuai dengan keinginannya untuk menjadikan Surabaya sebagai kota wisata budaya, karena kebudayaan nasional harus diakui internasional.
Kedatangan Hilmar Farid beserta jajarannya di Kemendikbud, diantaranya Sekretaris Jenderal Kebudayaan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kepala BPCB Provinsi Jatim, diterima dengan sangat baik di Balaikota Surabaya. Festival Budaya akan dilakukan di 13 titik persinggahan Kapal Dewa Ruci yaitu Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Tanjung Uban, Medan, Lhokseumawe, Padang, Banten, Tanjung Priok, Semarang, Benoa, dan berakhir di Surabaya.
Tidak hanya menitikberatkan pada masalah rempah semata, festival Jalur Rempah ini didalamnya memadukan kekayaan budaya, sejarah, cagar budaya, kriya, dan kuliner. Sebagai persinggahan terakhir, Kota Surabaya memiliki ragam budaya baik Warisan Budaya Takbenda maupun Cagar Budaya Nasional dan kearifan lokal yang patut digerakkan.
Usai melakukan koordinasi awal dengan Walikota Surabaya, Hilmar Farid beserta rombongan menelusuri kota lama Surabaya. (np)
