Plt. Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dra. Triana Wulandari, M.Si., membuka FGD Zonasi Kawasan Cagar Budaya Trowulan di ruang sidang BPCB Jawa Timur tadi siang.
Trowulan harus menjadi unggulan, prioritas, karena inspirasi penataan negara kita berakar dari Majapahit, ujar Direktur Sejarah saat membuka diskusi. Untuk itu sebelum dilaksanakan zonasi, semua pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan khususnya yang berada di wilayah Trowulan dan luar Trowulan hendaknya menyadari betapa besar potensi wilayah ini untuk tetap di’uri-uri’, dirawat.
Dalam diskusi ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, yang membahas tentang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Trowulan. Selain itu hadir pula pakar arkeolog, Dr. Daud Aris Tanudirjo dan Drs. Gatot Gautama, M.A., membahas tentang Rencana dan Konsep Zonasi Kawasan Cagar Budaya Trowulan.
Zonasi Kawasan Cagar Budaya Trowulan di ruang sidang BPCB Jawa Timur tadi siang.
Trowulan harus menjadi unggulan, prioritas, karena inspirasi penataan negara kita berakar dari Majapahit, ujar Direktur Sejarah saat membuka diskusi. Untuk itu sebelum dilaksanakan zonasi, semua pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan khususnya yang berada di wilayah Trowulan dan luar Trowulan hendaknya menyadari betapa besar potensi wilayah ini untuk tetap di’uri-uri’, dirawat.
Dalam diskusi ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, yang membahas tentang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Trowulan. Selain itu hadir pula pakar arkeolog, Dr. Daud Aris Tanudirjo dan Drs. Gatot Gautama, M.A., yang membahas tentang Rencana dan Konsep Zonasi Kawasan Cagar Budaya Trowulan.
