Petirtaan Watugede berada di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Petirtaan merupakan bangunan yang menjadikan air sebagai elemen utamanya, dan biasanya berupa kolam. Petirtaan ini memiliki luas struktur 112,5 m² di atas lahan seluas 2.516 m² di kedalaman 9 meter di bawah permukaan tanah sekitar. Struktur pada situs ini dibagi menjadi dua, struktur pertama di sebelah utara dan struktur kedua di sebelah selatan. Struktur pertama berdenah persegi panjang dengan ukuran 22,50 x 18 meter dan memiliki tangga di sisi barat. Struktur tersebut terbuat dari bata merah berukuran 35 x 24 x 7 cm. Petirtaan ini memanfaatkan sumber mata air alami yang berada di sisi timur, di bawah Pohon Lo atau Ara (Ficus carica).Terdapat jaladwara (jalan air) pada situs ini yang mengalirkan air dari mata air ke kolam. Berdasarkan langgam motif hias yang ada menunjukkan periode pembangunan petirtaan ini pada abad XIV Masehi atau masa Majapahit.
Air jernih yang memancar dari bawah sebatang pohon yang tumbuh di timur tebing. Dari air mata itu aliran air disalurkan ke dalam dua buah kolam yang terletak di utara dan selatan. Kolam yang terletak di utara lebih tinggi dibanding kolam selatan. Pancuran air di kolam utara dihias dengan gambar laki-laki dan perempuan. Sedangkan kolam selatan tidak dihias apapun. Keberadaan kolam pemandian di Desa Watu Gede yang berdekatan dengan Desa Taman Harjo atau Kebon Agung setidaknya menunjukkan keterkaitan, dimana keberadaan kolam pemandian itu dahulu kala berada pada atu kompleks di dalam taman kerajaan.
Petirtaan Watugede ditemukan pada 1925 dan dilakukan pemugaran oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda pada 1931.Petirtaan ini menjadi Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional berdasarkan SK Menteri No. PM.56.PW.007/MKP/2010.