PETIRTAAN TIKUS

0
1605

Petirtaan Tikus merupakan bangunan penampung air yang terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Petirtaan tersebut memiliki keunikan yang hampir sama dengan Candi Songgoriti, dimana dapat dilihat dari bangunannya yang memiliki gaya arsitektur mengusung konsep samudramanthana. Terdapat miniatur candi berupa sebuah candi besar dikelilingi delapan candi kecil, ditengah kolam yang melambangkan Gunung Mahameru sebagai tempat para dewa bersemayam dan sumber segala kehidupan, yang diwujudkan dalam bentuk air mengalir dari pancuran-pancuran atau jaladwara yang terdapat di sepanjang kaki candi. Air ini dianggap sebagai air suci, tirta amerta yang menjadi sumber segala kehidupan. Konon karena sejarah penemuan inilah hingga sekarang banyak petani baik dari daerah sekitar Mojokerto maupun luar kota yang sawahnya diserang hama tikus dating ke tempat ini guna untuk memperoleh air candi yang dipercayai bahwa dapat mengusir hama tikus.

Struktur menghadap ke utara, tersusun dari bata merah berukuran panjang 22,5 m, lebar 22,5 m terletak 3,5 m di bawah permukaan tanah sekitarnya dan terdapat tangga menuju dasar kolam. Pada bagian tengah kolam terdapat menara utama setinggi 2 m yang dikelilingi delapan menara sejenis yang lebih kecil dan 17 pancuran (jaladwara) pada tiga sisi batur menara. Sisi kanan dan kiri tangga petirtaan terdapat kolam berukuran panjang 3,5 m, lebar 2 m dan kedalaman 1,5 m. Pada setiap kolam kecil tersebut terdapat tiga buah jaladwara. Seluruh jaladwara pada Candi Tikus terbuat dari batu andesit. Adapun bentuk jaladwara/pancurannya ada dua macam yaitu padma/lotus dan makara. Bahan bangunan ini didominasi oleh bata sedangkan batu andesit digunakan sebagai pancurannya.

            Bangunan ini pertama kali ditemukan oleh masyarakat Temon pada tahun 1914 saat membongkar gundukan tanah yang menjadi sarang tikus. Oleh karena itulah bangunan petirtaan tersebut dinamakan Candi Tikus. Menara-menara ini melambangkan Gunung Mahameru sebagai pusat makro kosmos. Petirtaan ini dipugar pada tahun 1983/1984, 1988/1989, 1992 dan 2007 oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur. (Ratih)

Keterkaitan informasi:

Artikel 1