Peresmian Museum Islam Indonesia

0
766

Tadi siang, Presiden Republik Indonesia meresmikan Museum Islam Indonesia yang berada di kompleks Makam Presiden RI yang ke empat. Berpakaian atasan putih dan memakai kain sarung, Jokowi disambut masyarakat setempat yang tampak betah berpanas-panasan menunggu kedatangan orang nomor satu yang tampak didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan, Gubernur Jawa Timur dan sejumlah pejabat lainnya.

Sebelum menandatangani prasasti peresmian, Jokowi menceritakan bahwa pada saat menandatangani penetapan tanggal 22 sebagai hari santri nasional, Jokowi membayangkan apa yang dipikirkan KH. Hasyim Asy’ari, membayangkan besarnya perjuangan dan rasa cintanya bersama para ulama pada tanah air kita Indonesia, yang dengan berani mendeklarasikan perang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sebagai perang fisabilillah, jihad di jalan Allah.

Jokowi juga mengatakan bahwa saat ini Gus Sholah, cucu KH. Hasyim Asy’ari beserta seluruh santri di pesantren Tebu Ireng terus mengingatkan umat Islam untuk tetap mencintai Indonesia, menjaga Indonesia, menjaga kemerdekaannya yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu, para ulama dan para pejuang, termasuk melalui Museum Islam Indonesia, Islam masuk dengan sangat damai dan Islam berkembang di Indonesia dengan dialog menggunakan media budaya lokal seperti syair, wayang, gurindam dll. Kita diingatkan bahwa kerajaan-kerajaan Islam dari Aceh sampai Maluku turut mengantarkan kita pada kemajuan bangsa di masa kini, kita juga diingatkan bahwa pesantren-pesantren sejak lama turut aktif manusia-manusia Indonesia.

Menteri Muhadjir Effendy yang ditemui sebelum acara seremonial dimulai, menjelaskan  bahwa Museum Islam Indonesia ini memiliki warna tersendiri karena tidak hanya artefak saja yang ditampilkan. Yang penting adalah apa yang dibalik artefak, nanti akan menjadi kota ilmu, sebagai pembelajaran generasi milenial yang wajib paham tentang sejarah, pergerakan-pergerakan Islam khususnya di Indonesia, ujarnya lebih lanjut.

Dirjen Kebudayaan, mengatakan akan memanfaatkan koleksi museum lain, dari pondok pesantren dan juga dari sekitar Jombang. Museum ini memamerkan bukan hanya barang tetapi juga tempat belajar, mengingat kunjungan peziarah banyak sekali, sekitar tiga ribu sampai empat ribu orang perhari, jika 25% saja datang kesini untuk mempelajari berbagai aspek tentang sejarah peradaban Islam, itu hal yang luar biasa, kami berusaha melayani, dibantu BPCB Jatim, Museum Nasional, Taman Mini, bekerjasama menghadirkan koleksi-koleksi masterpiece. Secara temporer akan ada pameran secara khusus yang akan memamerkan masterpice dari berbagai tempat, kami harap akan jadi hal utama dalam sejarah Islam, jelas Hilmar Farid.

 

Presiden RI menyalami masyarakat yang turut hadir
Mendikbud beserta jajaran di Kemendikbud