Peninjauan Arca Ganesha di Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan

0
1504

Magetan-Pada tanggal 6 Desember 2019, tim BPCB Jawa Timur melakukan kegiatan peninjauan objek diduga cagar budaya yang ada di Desa Bangsri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Kegiatan dilakukan atas perintah Kepala BPCB Jawa Timur menindaklanjuti adanya pemberitaan di media massa terkait temuan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, tim didampingi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, Camat Ngariboyo, Kapolsek Ngariboyo, Kepala Desa Bangsri, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Komunitas Genta Majapahit, dan Komunitas Penggiat Sejarah Budaya Magetan.

Menurut keterangan Sunarto (60 tahun) selaku Kepala Desa Bangsri, keberadaan arca Ganesha atau yang biasa disebut sebagai watu (batu) gajah tersebut sebenarnya bukanlah temuan baru, melainkan keberadaannya telah lama ada di lokasi. Hal ini dibenarkan oleh Iswahyudi, selaku Kasie Pelestarian Cagar Budaya dan Sejarah Lokal, yang telah mendata arca tersebut pada bulan Februari tahun 2017 bersama komunitas budaya di Kabupaten Magetan. Pada tahun 2017, data arca Ganesa tersebut dikirimkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa timur, beserta data registrasi objek-objek yang memenuhi kriteria sebagai cagar budaya yang ada di wilayah Kabupaten magetan.

Arca Ganesha ditemukan di koordinat 49 M 0533210 dan 9151475 di ketinggian 504 m diatas permukaan air laut. Arca Ganesa ditemukan di lahan pekarangan penduduk yang saat ini ditumbuhi pohon-pohon bambu. Tidak jauh dari lokasi terdapat punden desa yang bernama Watu Ilir. Lokasi tersebut disebut oleh warga sekitar sebagai Watu Gong, dikarenakan di lokasi banyak ditemukan batu-batu yang bentuknya mirip alat tabuh gong.

Arca Ganesha berbahan batu andesit berbentuk bulat pipih menghadap arah barat dan timur yang dipahatkan pada batu yang memiliki lebar 133 cm, dengan ketinggian 154 cm. Posisi batu miring rebah ke timur dengan ketinggian 63 cm dari permukaan
tanah. Di sekeliling batu berelief terdapat batu bulat berukuran bongkah.

Arca Ganesha digambarkan dengan bentuk kepala bulat, bertelinga lebar di kedua sisi, memiliki belalai dan gading. Rambut ganesa digambarkan berbentuk ikal keriting terjurai di atas dan samping kepala.

Dibagian belakang arca Ganesha terdapat relief kepala naga yang sedang menoleh ke sisi kiri, sehingga yang terlihat hanya satu sisi kepala. Di atas kepala sepertinya terdapat mahkota (?). Bagian badan naga digambarkan melengkung ke atas di atas kepala naga. Karena batu dalam posisi miring rebah ke timur, maka bagian bawah relief naga tidak terlihat akibat masih terbenam di tanah.

Berdasarkan ikonografi, arca ganesha di Desa Bangsri ini tidak sesuai dengan aturan atau pakem ikonografi yang ada. Ganesha pada umumnya direpresentasikan menggunakan mahkota, dan tidak pernah digambarkan dengan rambut keriting
panjang dan terjurai. Posisi belalai juga biasanya digambarkan terjurai ke tangan kanan dengan posisi menghisap ke dalam mangkuk tengkorak manusia. Walaupun
tidak sesuai dengan pakem ikonografi, namun arca ganesha ini bukanlah buatan baru. Penggambaran arca ganesha di lokasi ini diperkirakan merupakan bentuk ekspresi budaya yang berbeda dari masyarakat pendukung Hindu di wilayah Magetan.

Terkait dengan relief naga yang berada di balik arca ganesha tersebut, ada satu hal yang menarik dimana bentuk kepala naga mendekati bentuk kepala naga yang dipengaruhi oleh naga dari china yang mulai berkembang di Jawa pada abad ke 13-14 Masehi, karena mulut naga berukuran pendek. Pada masa sebelumnya, mulut naga digambarkan masih memiliki belalai seperti gajah, seperti bentuk mahluk mitos makhara. Selain itu, pada bagian kepala naga sepertinya digambarkan memiliki mahkota. Bila demikian, maka gaya tersebut sementara diperkirakan berasal dari masa Majapahit akhir. Walaupun demikian masih diperlukan kajian yang lebih mendalam, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. (WicaksonoDN)

(Foto:WicaksonoDN)