Memperlakukan cagar budaya sama halnya dengan merawat keluarga. Wanita beranak tiga ini menyapu kuas di atas permukaan kayu cungkup makam dengan hati-hati.
Larutan yang dioleskan adalah rendaman tembakau, cengkih dan pelepah pisang yang direndam dalam air selama 24 jam kemudian disaring dan dioleskan ke seluruh permukaan kayu lalu digosok dengan kain secara hati-hati dan terus menerus hingga kering dan noda pada kayu hilang meninggalkan permukaan yang bersih. Cara tradisional ini dipakai untuk memelihara cagar budaya berbahan kayu agar bersih dan mencegah hama rayap.
Sudah dua belas tahun sejak kepindahannya dari Serang, Endang Sri Wuryani menjalankan tugas di Makam Sunan Bonang dengan menghabiskan separuh waktunya untuk memelihara Makam Sunan Bonang, dan memandu pengunjung dengan berbagai keinginan. Walau mengaku tidak mahir berbahasa Inggris, namun memiliki keyakinan dan pengetahuan tentang situs yang dijaganya adalah kunci menghadapi pengunjung.
Sunan Bonang adalah seorang yang arif bijaksana, salah satu tokoh penyebar Agama Islam di Jawa Timur yang menggunakan kesenian jawa sebagai alat penyebaran dan menciptakan akulturasi agama pada saat itu. Jumlah pengunjung makam hingga saat ini makin meningkat dari tahun ke tahun.