Menara ini berada di halaman depan sisi tengah dalam denah komplek Masjid yang terletak di Jalan Imam Bonjol atau di sebelah barat alun-alun Besuki.
Dalam kumpulan foto-foto Besuki masa Hindia Belanda, tidak nampak adanya masjid selain menara. Awal pembangunan masjid masih belum diketahui dengan pasti. Menurut sebuah sumber, masjid ini dibangun pada awal 1800an ketika yang menjabat rangga di Besuki adalah Soeroadiwidjojo, seorang Cina Muslim. Dia adalah salah satu anggota keluarga Han dari garis keturunan Han Hin Song dan putri bupati Rajekwesi (Bojonegoro).
Ada kemungkinan lagi bahwa yang berperan sebagai penguasa Besuki ketika masjid dibangun adalah Poerwo Adiwijoyo, jika masjid dibangun pada awal 1800an.Yang memegang kekuasaan sebagai rangga di Besuki adalah Poerwo Adiwijoyo. Dia juga termasuk anggota keluarga Han, putra dari Baba Sam atau Ngabehi Soeroadiwidjojo yang menjadi rangga di Besuki pada 1794-1804
Masjid ini pernah mengalami pemugaran pada tahun 2009. Saat itu menara yang sebenarnya hanya terdiri dua tingkat ditambah menjadi empat tingkat. Pemugaran tersebut tidak merubah dinding dan bentuk menara di tingkat satu dan dua. Sehingga kini yang bisa disebut sebagai unsur asli menara hanyalah di tingkat itu saja. Menara ini sekarang difungsikan sebagai menara pengeras suara, dan sebagai ruangan kontrol. (Lap. Keg. Inventarisasi ODCB Bangunan Kolonial Kab. Situbondo, 2016)
