Manisnya Imlek di Surabaya

0
2002

Wanita paruh baya menyeruak antrian sambil berteriak, “Yang ini berapa, Koh?”. The Yauw Chuen, pemilik toko yang memakai kacamata duduk di meja kasir menjawab, “Empat puluh ribu!”, sambil tetap meneruskan memasukkan beberapa makanan ke kantong.

Toko makanan persiapan Imlek

Pembeli yang mayoritas berasal dari etnis Tionghoa siang itu nampak memenuhi toko makanan di kawasan Pecinan Surabaya, untuk membeli keperluan persiapan Imlek. Pemandangan seperti itu pasti tidak hanya ada di Toko Susana yang berada di Jl. Kalimati Kulon, Pabean Cantian saja. Di Kapasan, Kembang Jepun, dan Dukuh Kupang, yang merupakan kawasan Pecinan di Surabaya, juga terdapat banyak toko-toko serupa.

Kota Surabaya memiliki beberapa klenteng yang menjadi tempat beribadah umat Tridharma, yang statusnya sudah ditetapkan menjadi Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Diantaranya adalah Klenteng Hong Tiek Hian di Jl. Dukuh, Klenteng Hok An Kiong di Jl. Coklat. Belakangan ini yang menjadi viral adalah beberapa tempat ibadah umat Tridharma yang berada di Kenpark (Kenjeran Park) yaitu Klenteng Sanggar Agung / Hap San Thong, Budhha Muka Empat, dan Pagoda Tian Ti. Di dalam taman hiburan tersebut juga terdapat Kya-Kya Sea Side, yang tak kalah ramainya dengan Kya-Kya yang berada di Kembang Jepun.

Pintu masuk Klenteng Hok An Kiong
Pintu masuk Klenteng Hong Tiek Hian
Suasana pintu masuk Sanggar Agung
Dewi Kwan Im di Sanggar Agung nampak di kejauhan karena saat itu sementara ditutup untuk pembersihan menjelang Imlek 2017
Budha Muka Empat
Pintu masuk Kya Kya sisi Timur

Mengutip surat edaran dari Ketua I Bidang Agama Perhimpunan Tempat Ibadat Tridharma, Hari Raya Imlek (Sin Cia) Wan Tan amat penting bagi umat Tridharma karena hari itu adalah hari pertama dari timbulnya matahari pertama berbarengan dengan detik terakhir dari tahun yang lama. Pergantian dari tahun Monyet ke tahun Ayam bagi umat Tridharma ada beberapa hal yang tidak boleh dilanggar. Untuk angka kelahiran 1933, 1993, tahun ini harus membersihkan diri dengan mendatangi orang yang sakit, dan mengunjungi orang tua, jelas Ester, pengurus Klenteng Hong Tiek Hian. Lebih lanjut beliau menjelaskan tentang sajian yang wajib ada di setiap perayaan Imlek, yaitu kue keranjang, manisan dan jeruk. Semua makanan yang dihidangkan rasanya manis, yang melambangkan rejeki.