Mitologi Garuda sangat terkait dengan Dewa Wisnu. Dalam kitab Silparatna dan Kitab Rig Weda, Garuda sebagai kendaraan (wahana) dan merupakan gambaran energi dari Dewa Wisnu. Dengan adanya temuan arca, relief, lukisan tentang Garuda pada suatu masa kerajaan, maka dapat diinterpretasikan pada masa itu terdapat pemujaan terhadap Dewa Wisnu.
Konsep dan penggambaran Garuda di Indonesia berlangsung dari masa ke masa. Pada masa Mataram Kuna, Kadiri, Singasari, hingga maa Majapahit, penggambaran Garuda berkaitan dengan pemujaan Dewa Wisnu (waisnawa) dan keadaan politik kerajaan, lambang pelepasan jiwa, dan pembebasan belenggu. Raden Wijaya pendiri kerajaan Majapahit sebaga kerajaan besar dan juga Jayanagara yang berhasil mengalahkan musuhnya menyebut dirinya sebagai Dewa Wisnu (wisnu awatara). Pemujaan Dewa Wisnu pada masa kerajaan Majapahit ketika mengalami krisis politik diharapkan Dewa Wisnu turun ke dunia untuk mendamaikan perselisihan di kalangan keluarga dan mengembalikan kejayaan kerajaan Majapahit.
Spirit Garuda bagi Bangsa Indonesia adalah untuk menumbuhkan cinta bangsa (nasionalisme), bela bangsa (patriotism), kemerdekaan, dan perdamaian. Pada masa pergerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, Garuda dipakai sebagai panji-panji Pergerakan Muda Indonesia tahun 1928. Selanjutnya, pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, Garuda digunakan sebagai lambang Negara Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila. Dalam percaturan dunia, bangsa Indonesia berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai amanat pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Nama Kontingen Garuda disingkat KONGA dari Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan untuk pasukan perdamaian dunia mengingatkan kita pada Garuda sebagai wahana Dewa Wisnu yang berperan mendamaikan dunia pada jaman kekacauan dan peperangan (kaliyuga).
Saat ini spirit Garuda diwujudkan dalam berbagai media ekspresi, seperti film Garuda Di Dadaku yang bersemangat nasionalisme, patriotisme, dan jati diri dari Garuda. Lirik lagu dengan tema sama ditujukan untuk memberi dukungan moral kepada Tim Nasional Garuda, sebagai kepercayaan dan semangat untuk memenangkan pertandingan. Penuangan melalui media seni tari diwujudkan beberapa koreografer tari kreasi Indonesia dengan menciptakan tarian penggambaran burung garuda dan Dewa Wisnu Garuda dipakai juga untuk motif batik yang disebut motif gurda, yang melambangkan kekuatan dan keperkasaan.
Di masa depan yang penuh tantangan adalah tugas yang dibebankan pada pundak garuda-garuda generasi muda untuk mewujudkan tujuan bangsa Indonesia demi perdamaian dan kemajuan bangsa. (M. Ichwan)