Makam Ronggowuni ini berada di Kekunan Mleri, memiliki potensi untuk diteliti lebih lanjut dalam rangka menjawab masalah-masalah dalam bidang keilmuan tertentu, misalnya sejarah dan kebudayaan. Ronggowuni naik tahta Kerajaan Singasari tahun 1248 M. Ronggowuni bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Dalam memerintah ia didampingi oleh Mahisa Campaka yang berkedudukan sebagai Ratu Anggabaya. Mahisa Campaka bergelar Narasimhamurti. Di samping itu, pada tahun 1254 M. Wisnuwardhana juga mengangkat puteranya yang bernama Kertanagara sebagai Raja Muda atau Yuwaraja. Pada saat itu Kertanagara masih sangat muda.
Singasari di bawah pemerintahan Ronggowuni dan Mahisa Campaka hidup dalam keadaan aman dan tenteram. Rakyat hidup dengan bertani dan berdagang. Kehidupan rakyat terjamin. Raja memerintahkan untuk untuk membangun benteng pertahanan di Canggu Lor.
Tahun 1268 M, Ronggowuni wafat dan dicandikan di dua tempat, yaitu sebagai Siwa di Waleri dan sebagai Budha di Jajaghu. Tak lama kemudian Mahisa Campakapun wafat, dan didharmakan di Kumeper dan Wudi Kucir. Ronggowuni digantikan oleh Kertanagara.
(Lap. Verifikasi ODCB di Kab. Blitar).
