Ira Fatmawati-Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur memiliki koleksi dari berbagai bahan penyusun mulai dari bata, batu, kayu, logam, keramik, terakota, tulang, hingga lontar. Salah satu koleksi logam yang jumlahnya cukup banyak adalah mata uang Cina. Koleksi ini biasanya diperoleh dari hasil ekskavasi yang mana lokasi penemuannya terpendam di dalam tanah sehingga logam yang awalnya berwarna kemerahan menjadi biru kehijauan akibat terjadinya korosi. Logam memiliki sifat mudah teroksidasi sehingga rentan mengalami korosi. Korosi yang terjadi pada logam perunggu berbeda dengan logam besi. Pada logam perunggu yang berbahan dasar tembaga (Cu), korosi menyebabkan terbentuknya dua lapisan oksida yang bersifat melindungi logam itu sendiri. Meskipun demikian, pembersihan koleksi logam perunggu harus dilakukan secara rutin untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat faktor lingkungan.
Kegiatan laboratorium yang rutin dilakukan setiap bulan adalah pembersihan mata uang Cina. Hal ini dikarenakan jumlah koleksi yang dimiliki cukup banyak sehingga membutuhkan waktu lama untuk proses pembersihannya. Logam perunggu dapat dilakukan pembersihan dengan dua metode, yaitu : menggunakan bahan alami berupa larutan lerak (Sapindus rarak De Candole) atau menggunakan larutan Alkali gliserol konsentrasi 16%. Lerak mengandung saponin dengan kandungan tertinggi terdapat pada bagian buah. Oleh karena itu, buah lerak efektif sebagai bahan pembersih logam perunggu. Larutan Alkali gliserol dibuat dari campuran Natrium hidroksida (NaOH) dan gliserin dengan perbandingan tertentu. Larutan lerak dan Alkali gliserol memiliki keefektivan yang sama, namun larutan lerak lebih aman karena berasal dari alam.
Prosedur pembersihan logam perunggu dimulai dari menghilangkan kotoran yang menempel di permukaan logam menggunakan alat scalpel. Dalam pembersihan kotoran ini diusahakan tidak sampai menggores logamnya. Oleh karena korosi pada logam perunggu bersifat sebagai pelindung, maka dalam pembersihannya diupayakan masih mempertahankan lapisan berwarna biru kehijauan yang melekat kuat di permukaan logam. Selanjutnya logam direndam dalam larutan lerak atau larutan Alkali gliserol selama 10 menit kemudian dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan sisa bahan kimia. Setelah dibilas, logam perunggu dikeringkan dalam oven selama ± 3 jam pada suhu 100°C. Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah pengolesan bahan pelindung, yaitu : larutan Paraloid B.72 konsentrasi 1% untuk melindungi logam perunggu dari kelembaban udara yang berpotensi menimbulkan korosi. Dengan melakukan pembersihan secara baik dan benar sesuai prosedur, maka diharapkan koleksi logam perunggu menjadi lebih awet sehingga kelestariannya tetap terjaga.