Benteng Pendem Ngawi merupakan salah satu jenis tinggalan cagar budaya masa kolonial yang perlu dilestarikan, secara administratif terletak di kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Ngawi mempunyai ketinggi dari permukaan air laut ± 40 m – 100 m (Kantor Statistik Kabupaten Dati II Ngawi, 1982 : 4). Lokasi situs dapat dicapai dari Terminal Ngawi dengan menggunakan jasa ojek ± 10 km dan dapat ditempuh sekitar 15 menit.
Batas-batas lingkungan benteng, yakni: Sebelah utara, berbatasan dengan Desa Selopura, ladang dengan berbagai tanaman seperti pohon jati, randu, pisang, bambu, asam dll serta berbatasan Bengawan Solo. Sebelah timur, berbatasan dengan Desa Ngawi Purba, ladang yang ditanami tebu serta Sungai Madiun. Sebelah selatan, berbatas ladang yang ditanami ketela pohon dan Sungai Madiun dan sebelah barat, berbatasan dengan Desa Ngemul dan Taman Labirin. Sebleh selatan, berbatasan dengan Desa/Kelurahan Ketanggi. Letak astronomis Benteng Pendem Ngawi ini pada titik koordinat S7° 23’25.0” E111° 27’ 16.4” serta letak geografisnya berada di dataran rendah dengan ketinggian 38.91 m dari permukaan laut (DPL).
Kegiatan Pemetaan pada Situs Benteng Pendem disini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tata letak, situasi serta lokasi benteng dan sekitarnya. Dan kegiatan ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari oleh 2 (dua) orang juru peta BPCB Mojokerto. Sedangkan, Kegiatan Penggambaran diarahkan pada gambaran fisik bangunan, kususnya bangunan barak prajurit sebelah barat, bastion barat laut dan bastion barat daya, kegiatan penggambaran ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari oleh 4 (empat) orang juru gambar BPCB Mojokerto.
Pemetaan dan Penggambaran pada Situs Benteng Pendem dilaksanakan dengan tujuan untuk merekam kondisi bangunan dan situasi lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar data bangunan. Selain perekaman data gambar, tim yang diketua oleh Drs, Aris Sumarno, Koordinator Pokja Pemugaran BPCB Mojokerto ini juga melaksanakan perekaman data secara verbal dan visual terhadap bangunan benteng. Sedangkan tujuan dari kegiatan pemetaan dan penggambaran Benteng Pendem Ngawi sendiri, untuk memperoleh data yang akurat sebagai dokumen yang dapat dipergunakan ebagai acuan untuk menentukan langkah kebijakan dalam rangka pelestarian situs.
Kegiatan dilaksanakan selama 4 (empat) hari, pada 21 s.d 24 April 2015 oleh 9 (sembilan) orang tim dari BPCB Mojokerto, Jawa Timur , yakni, Drs. Aris Sumarno, Syaifulloh, Adi Eko Kristianto, Nurali, Nor Fadiltus Safiah, S.T., Moh. Anggrit Kamandoko, Avifah Lindawati, Catur Hari Gumono, dan Bambang Suwito.(un)
Sumber: Laporan Pemetaan dan Penggambaran Situs Benteng Pendem – Ngawi Tahap I