Salah satu bentuk upaya pelestarian adalah kegiatan pemetaan dan penggambaran. Kegiatan pemetaan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tata letak dan lokasi suatu situs atau bangunan cagar budaya. Selain itu pemetaan dilakukan terhadap lingkungan candi yang berupa pemukiman penduduk, persawahan, jalan dan bangunan lainnya, sehingga peta tersebut dapat menjelaskan komdisi yang ada di permukaan tanah. Kegiatan penggambaran diarahkan pada kondisi fisik suatu bangunan atau candi.
Pemetaan Candi Randuagung dilakukan pada area dalam dan area luar lokasi candi. Pemetaan area dalam lokasi candi untuk menentukan sudut-sudut halaman candi sehingga diketahui batas sekeliling struktur candi dan halamannya. Pemetaan juga untuk mengetahui ketinggian permukaan tanah setempat. Sebagai patokan ketinggian permukaan adalah Stasiun Klakah Kabupaten Lumajang dengan ketingian +193mdp. Candi Randuagung terletak pada koordinat S 08°04.826’ E 113°17.953’ dengan ketinggian +84 mdpl. Ketinggian permukaan tanah di sebelah utara area candi : +82,76 mdpl, sebelah timur : +81,824 mdpl, sebelah selatan : +81,102 mdpl, sebelah barat : +83,594 mdpl. Sehingga dapat diketahui posisi permukaan tanah di dalam area candi lebih tinggi dibanding ketinggian permukaan tanah sekitar. Volume kegiatan yang telah dilakukan yaitu seluas 19,904 Ha (1999.040 m²).
Candi Randuagung berupa struktur yang tersusun dari bata merah yang disusun dengan sistem gosok. Sebagian struktur sudah runtuh hanya tersisa susunan bata pada bagian timur. Kondisi bata kulit sebagain besar sudah hancur sehingga bentuk profil candi sulit diketahui. Bata kulit yang masih tampak masih asli di tempatnya hanya sebagian kecil yaitu terletak pada bidang sisi timur, sisi utara (bagian sudut timur laut), dan bidang sisi selatan (hanya setengah bidang). Selain menggambar struktur candi, kegiatan ini juga melakukan penggambaran hasil ekskavasi berupa pagar keliling yang terletak di sudut timur laut dan tenggara. (Lap. Pemetaan dan Penggambaran Candi Randuagung, 2018)