BPCB Mojokerto – Makam Sunan Drajat merupakan kawasan cagar budaya dengan bahan penyusun berupa kayu, batu andhesit (Nisan) dan batu combing (struktur dinding teras I, struktur dinding teras II, struktur dinding teras III dan pondasi dinding makam utama). Keberadaan beberapa koleksi cagar budaya di kompleks Makam Sunan Drajat yang berbahan dasar kayu ini mudah menyerap partikel air (Higrokopis) sehingga sangat peka terhadap pengaruh kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap percepatan terjadinya proses pelapukan. Untuk menghambat terjadinya pelapukan lebih lanjut, maka perlu diadakan pemeliharaan berupa konservasi.
Observasi dan Konservasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto untuk melestarikan atau melindungi cagar budaya di wilayah Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan selain sebagai tugas pokok juga sebagai program kerja dari Pokja Pemeliharaan BPCB Mojokerto.
Kegiatan observasi di kompleks Makam Sunan Drajat dilakukan untuk mengetahui tingkat keterawatan dinding cungkup makam utama, data tingkat keterawatan dinding teras I, II, dan III, data tingkat keterawatan pendopo Balai Rantai dan dinding kayu cungkup makam Sunan Drajat. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data tingkat keterawatan objek tersebut baik kerusakan secara biologis, fisis, chemis maupun vandalism. Kondisi tanaman yang ada di sekitar objek juga menjadi sasaran kegiatan observasi, karena kondisi tanaman sangat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan jasad biotis. Kerusakan akibat jasad biotis yang tumbuh pada suatu objek seperti tumbuhan alga, lichen, gulma, lumut dan lain-lain. Kerusakan secara fisis bisa berupa keretakan, patah, kemiringan, aus dll. Sedang untuk kerusakan secara chemis berupa penggaraman, alveolus, membubuk dan sementasi. Dari beberapa kerusakan tersebut perlu adanya kegiatan konservasi secara berkala oleh pihak BPCB Mojokerto.
Kegiatan konservasi yang dilakukan pada Makam Sunan Drajat mengacu pada tindakan konservasi tradisional. Dimana untuk konservasi kayu, alat dan bahan yang digunakan sebagian besar merupakan bahan dan alat tradisional. Pelaksanaan kegiatan konservasi pada kompleks Makam Sunan Drajat dilakukan pada cagar budaya yang berbahan dasar batu putih yang terletak pada struktur dinding teras I ,II dan III, Pada Balai Rantai, dinding kayu bilik I dan dinding kayu bilik II yang berbahan kayu dasar, penyambungan batu nisan yang patah, dan dilanjutkan kegiatan konservasi pada arca kepala naga pada Makam Sunan Giri Kabupaten Gresik.
Tujuan dari kegiatan dilakukan untuk perawatan cagar budaya dari beberapa kerusakan dan agar tetap terjaga kelestariannya. Kegiatan konservasi Makam Sunan Drajat dilaksanakan pada tanggal 17 sampai dengan 23 Juli 2014 oleh team dari BPCB Mojokerto yang diketua oleh Endang Sulastri dengan seorang ahli arkeologi Muhammad Ichwan, S.S, M.A dengan anggotanya Edy Soetomo, Agus Kiswanto, Asto, Achmad Fauzi, M.Rr. Hary Murdyahwati dan Sukarjo yang kesemuanya adalah staf dari Pokja Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur. (un)
Sumber: Laporan Konservasi Makam Sunan Drajat Di. Kab. Lamongan, Tahun 2014 – BPCB Mojokerto