Kala-Mukhalingga Koleksi Pengelolaan Informasi Majapahit (3)

0
1053

Deskripsi Tugu Batu Berelief Wajah Raksasa 

Keempat tugu batu berelief wajah raksasa koleksi Pengelolaan Informasi Majapahit ini memiliki bentuk yang relative sama, yang membedakan adalah dari segi ukuran, detail relief atau ukuran, serta tingkat keausan bahan. Untuk keperluan penulisan artikel ini dipilih sample berupa salah satu tugu batu berelief wajah raksasa yang memiliki ukuran tebesar, detail relief dan ukiran jelas dan tegas, sebagai berikut :

No. registrasi               : 78Bta/ONB/24/PIM

Ukuran                        : Tinggi dari permukaan lapik 140 cm, Panjang 54 cm, lebar 47 cm, dan diameter 43 cm

Bahan                          : Andesit

Penemu                      : Dr. Verbeek (1890)

Asal                             : Catatan Dr. Verbeek dalam Rapporten van de Commissie in Nederlandsch Indie voor Oudheidkundig Onderzoek op Java en Madoera 1907 hanya menyebutkan kala-mukhalingga ini berasal dari Mojokerto

Awalnya kala-mukhalingga ini merupakan koleksi Museum Mojokerto, namun pada tahun 1996 seluruh koleksi Museum Mojokerto termasuk empat buah kala-mukhalingga dipindahkan ke Balai Penyelamatan Arca yang sekarang bernama Pengelolaan Informasi Majapahit. Secara umum bentuk tugu batu ini terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian atas berbentuk silinder dan bagian tengah hingga bagian bawah memiliki bentuk persegi. Bangian puncak tugu diukir dengan bentuk makuta (mahkota) diberi hiasan tumpal terbalik yang distilir dengan motif flora. Hiasan tumpal terbalik ini terdapat pada keempat sisi makuta yaitu di bagian depan, belakang, samping kiri, dan samping kanan. Pada bagian puncak makuta terdapat hiasan padma (teratai) yang terdiri atas lima susun. Relief wajah hingga sebatas dada terukir pada bagian tengah dan bawah tugu batu.

Relief wajah yang terukir pada tugu batu ini adalah wajah Kala atau kala-mukha. Relief kala-mukha ini diukir dengan ekspresi yang menyeramkan dan disebut dengan istilah ugra. Relief kala-mukha ini diukir dengan bagian mata yang besar dan melotot, hidung besar (telah patah), mulut bertaring dan menyeringai, memiliki kumis dan jenggot, serta bertelinga besar. Pada bagian dahi relief kala-mukha terdapat hiasan yang merupakan bagian dari makuta yaitu phlapata (ikat pada kening) yang melingkar ke bagian belakang kepala dan berakhir dengan hiasan tumpal yang distilir dengan motif flora. Relief rambut kala-mukha digambarkan dengan bentuk ikal dengan ujung bergelombang yang disebut dengan istilah alaka cudaka. Pada bagian dada terukir aksesoris berupa hara.

Bagian bawah tugu batu di bawah relief dada kala-mukha memiliki bentuk persegi. Di bawahnya terdapat batang tugu berbentuk persegi namun ukurannya lebih kecil dan pahatannya kasar. Bagian ini tampaknya merupakan bagian yang ditanamkan pada tanah atau yoni yang merupakan pasangan dari lingga. Namun tugu batu ini sekarang ditanam pada lapik baru. (Desawarnana-Ahmad Hariri)