Gamelan dan Keris adalah alat musik dan pusaka yang menjadi ciri khas budaya Indonesia. Di tiap daerah di Nusantara, gamelan dan keris ditemui memiliki gaya beragam.
Museum Cakraningrat, sebuah Museum Daerah di Kabupaten Bangkalan, mempunyai koleksi berupa alat musik gamelan dan pusaka keris berbahan logam. Objek diduga Cagar Budaya (odcb) ini perlu dilestarikan dengan perawatan khusus melalui sebuah konservasi.
Kegiatan kajian Konservasi Gamelan dan Keris ini dilaksanakan tadi pagi. Mohammad Hasan Faisol, S.STP.MM., Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, secara resmi membuka kegiatan.
Peserta kajian berasal dari di Bidang Kebudayaan. Sebagai narasumber pertama adalah Drs. Didik Wahyudi memberikan pengantar tentang konservasi Cagar Budaya berbahan logam.
Materi tentang prinsip-prinsip dan etika konservasi Cagar Budaya, prosedur, tata cara, teknis konservasi Cagar Budaya berbahan logam yaitu besi, perunggu, tembaga, kuningan, bahan mulia seperti perak dan emas, disampaikan oleh Muhammad Ichwan, S.S., sebagai narasumber kedua.
Untuk mengimplementasikan teori yang diberikan, Agus Kiswanto, memberikan pengenalan konservasi keris dan alat musik kempyang (semacam simbal kecil) (M.Ichwan).