Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, saat membuka Festival Kebo Keboan di Alas Malang, Banyuwangi, Minggu siang, melontarkan kata ‘Hebat’ untuk masyarakat yang antusias hadir demi festival ini. Festival ini milik masyarakat dan pantas untuk disebut even nasional karena yang disajikan bukan hanya milik masyarakat Banyuwangi namun nilai-nilainya terus ada secara luas. Mengingat hubungan festival ini dengan kesuburan tanah, tradisi ini perlu dilestarikan, menanamkan hubungan dengan alam dan hubungan dengan sesama untuk memastikan nilai nilai ini terpelihara dengan baik.
Dirjen Kebudayaan menutup sambutannya dengan pantun rima. “Mau ke Banyuwangi ada banyak jalan, jalannya berbelok ke kanan dan ke kiri, mohon ijin saya datang sandalan, karena berasa di rumah sendiri.”
Festival Kebo Keboan dilaksanakan sebagai rasa syukur atas panen yang melimpah dan sebagai doa untuk masa tanam yang akan datang. Bupati Banyuwangi menyampaikan bahwa kegiatan ini murni dari rakyat, pemerintah membantu memberikan media dan koordinasi, sedang segala bentuk kegiatannya Pemda tidak boleh intervensi dalam kebudayaan di luar konteks rakyat Banyuwangi.