Gereja Paroki Santo Yosef berada di Jalan Pemuda Nomor 7-11 Kota Mojokerto. Bentuk menara bangunan gereja terlihat sangat menonjol. Sebelah timur lahan kosong ini terdapat kantor Gereja Paroki Santo Yosef dan juga sekaligus tempat tinggal para Romo.
Agama kristen yang pertama masuk di Indonesia adalah Kristen Katolik yang dimulai dengan kehadiran missionaris bangsa Portugis dan Spanyol di Indonesia bagian timur yaitu Ambon, Ternate, dan Halmahera.
Kehadiran para missionaris ini berkaitan dengan upaya Portugis dan Spanyol untuk mencari sumber rempah-rempah dan melakukan perdagangan. Misi Katolik Portugis di kepulauan timur Indonesia dikendalikan dari pusat pemerintahan Portugis di Goa, India Selatan dan Malaka, sedang missionaris katolik Spanyol dikendalikan dari Manila.
Pada tahun 1605 VOC melarang kegiatan missionaris Katolik di Hindia Timur (Indonesia). Kegiatan missionaris tersebut baru diijinkan kembali sekitar pertengahan abad ke-18 M dengan diumumkannya otonomi Gereja Katolik untuk melakukan kegiatan missionaris.
Ketika daerah Flores Timur dan pulau-pulau disekitarnya berpindah dari kekuasaan Portugis ke pemerintah Hindia-Belanda pada akhir abad ke-18 M, para missionaris Belanda menggantikan kegiatan para missionaris. Pada awal abad ke-20 perkembangan missionaris Katolik terus berkembang, misi Katolik biasanya dibangun lengkap dengan gereja, sarana rumah sakit, sekolah dan asrama.
Menurut informasi yang didapatkan dari Bapak Yanto, salah satu pengurus gereja, menyebutkan bahwa Gereja Katolik Paroki Santo Yosef yang berada di Jalan Pemuda, Kota Mojokerto didirikan pada tahun 1933.
Namun untuk bangunan gereja diperkirakan dibangun pada tahun 1916 dan pernah mengalami perluasan pada tahun 1969. Keterangan tersebut kurang didukung oleh dokumen tertulis maupun prasasti yang menjelaskan hal tersebut.
Informasi yang didapatkan hanya berupa secara lisan serta beberapa dokumentasi berupa foto-foto lama yang memperlihatkan tiga bentuk bangunan gereja yang berbeda sebagai data pendukung yang menguatkan bahwa pernah terjadi perubahan pada bangunan gereja tersebut.
Keberadaan Gereja Paroki Santo Yosef ini memberikan gambaran bahwa telah tumbuh dan berkembang agama katolik di wilayah Kota Mojokerto seiring dengan masa pendudukan pemerintah kolonial di Indonesia khususnya di Mojokerto.
Selain menjalankan misi pendudukan kekuasaan di wilayah jajahan juga menjalankan misi keagamaan seiring kebutuhan para tentara untuk memperkuat dan membekali jiwa spiritual, maka didirikanlah bangunan-bangunan gereja. (Lap.Inv.Bangunan Kolonial Kota Mojokerto 2018)