Di situs Gapura Jedong di Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, terdapat dua buah gapura, yaitu gapura selatan dan gapura utara. Gapura selatan, berbentuk paduraksa, terbuat dari bahan batu andesit, dengan orientasi timur-barat.
Pada ambang atas pintu terdapat tulisan Candrasengkala berhuruf Jawa kuno brahmana-nora-kaya-bhumi (1307 Saka atau 1385 Masehi) di atas ambang pintu ini terdapat hiasan kala. Selain di atas pintu, hiasan kala pada gapura selatan ini juga terdapat pada dua sisi lain, yaitu sisi selatan dan sisi utara, sehingga sepintas mirip keletakan kala pada bangunan candi.
berbeda dengan gapura yang terbuat dari bahan batu andesit, pagar gapura Jedong terbuat dari bahan bata, dengan profil pelipit-pelipit horisontal yang semakin melebar ke atas. Pagar Gapura Selatan ini terlihat dari arah barat, tampak berteras setinggi batur gapura.
Interpretasi tentang gapura ini telah banyak dilontarkan oleh para peneliti baik peneliti Belanda maupun Indonesia. Dari hasil penelitian yang ada keberadaan gapura Jedong diintrepetasi sebagai sebuah pintu gerbang tipe paduraksa yang terkait dengan beberapa prasasti yang ditemukan di daerah Jedong. Dari penelitian arkeologi di daerah Jedong tercatat ada dua belas prasasti yang ditemukan di wilayah ini. Keduabelas prasasti tersebut berasal dari masa yang berbeda. Prasasti tertua tercatat berangka tahun 832 Saka dan yang paling muda tahun 1378 Saka. Dari prasasti yang ada pula diketahui bahwa daerah Jedong telah dikenal sejak masa Sindok dan pada masa-masa berikutnya hingga masa Majapahit akhir daerah ini merupakan daerah yang cukup penting. (Lap. Inventarisasi Kab.Mojokerto Tahap II)